Seni Mondial Tanpa Pamrih: Dalam Tinjauan Immanuel Kant

Senin, 19 Desember 2022
Immanuel Kant

Keberadaan terbang Jawa atau terbangan Jawa di Desa Petunjungan tidak dapat diketahui secara pasti, mengingat beberapa informan pokok didalam penelitian ini sangat terbatas. Seluk beluk yang dapat penulis gali terkait dengan eksistensi terbang Jawa atau terbangan Jawa, diperoleh dari keturunan pertama dari pelaku seni, yang dalam pemahaman dewasa ini dapat dikatakan sebagai ketua grup. Secara esklusif eksistensi terbang Jawa atau terbangan Jawa  berlangsung pada saat PG. Banjaratma sedang aktif berproduksi, sekitar tahun 1950an. Pendasaran lain mengenai eksistensi terbang Jawa atau terbangan Jawa, juga disandarkan informan pada masa kepemimpinan pemerintah Desa Petunjungan. Guna memperoleh gambaran secara spesifik, terkait dengan eksistensi dari terbang Jawa atau terbangan Jawa di Desa Petunjungan, berikut ini penulis lampirkan hasil wawancaranya:

Saya ingat betul bahwa keberadaan terbang Jawa atau terbangan Jawa berlangsung pada saat PG. Banjaratma beroperasi, sekitar tahun 1950. Untuk mencari kepastiannya, agak sulit pasalnya pada saat itu usia saya sekitar (kurang lebih 10 tahunan). Kenapa berkaitan dengan aktifitas PG. Banjaratma, karena mayoritas dari para pelaku seninya merupakan pegawai dari Pabrik Gula tersebut, termasuk mendiang Alm. Bapak (Wujud) yang kebetulan bekerja sebagai Juru Tulis. Selain berpedoman pada aktifnya produktifitas dari PG. Banjaratma, keberadaan terbang Jawa atau terbangan Jawa yang Alm. Bapak saya pimpin pada saat pemerintahan antara Lurah Mbah Sholeh  dan Lurah Mbah Dali. Kalau dari urutan tata kepemimpinan pemerintahan Desa, insyaAlloh saya hafal mulai dari Mbah Sholeh sampai sekarang. apat saya jelaskan nama-nama Lurah yang saya alami pernah memimpin Desa Petunjungan diantaranya: Mbah Soleh, Mbah Dali, Kartikeran (pejabat sementara), Sayuti, Khaer (2 kali massa Jabatan), Topari, Nurtauhid (2 periode), dan Slamet Tohani (yang memimpin sekarang). Dari Tarik itu sekiranya saya dapat menjelaskan keberadaan terbang Jawa atau terbangan Jawa di Desa Petunjungan ini”. (Bapak Cahyono)

Dapat diterangkan bahwa eksistensi terbang Jawa atau terbang Jawa yang pernah hidup dan berkembang di Desa Petunjungan aktif pada saat PG. Banjaratma masih menjalankan mobilitasnya.

Kesenian terbang Jawa atau terbangan Jawa yang pernah tumbuh dan berkembang di Desa Petunjungan ini, dimainkan oleh 5 orang pemain yang masing-masing memainkan: 1 Pemain terbang induk, 1 Pemain terbang induk polos, 1 Pemain terbang pengiring, 1 Pemain terbang penengah, dan 1 Pemain terbang kempling. Secara organologi masing-masing instrument musik dalam kesenian terbang Jawa atau terbangan Jawa di Desa Petunjungan, diterangkan Bapak Cahyono, sebagai berikut: a. Terbang induk (terbuat dari kayu dengan bentuk menyerupai rebana, satu sisi berongga sementara pada sisi lainnya tertutup oleh kulit kambing, kerbau maupun sapi. Terbang induk memiliki ukuran berdiameter kurang lebih 60 cm, oleh karenanya terbang induk merupakan terbang terbesar di antara beberapa instrumen yang ada dalam kesenian terbang Jawa atau terbangan Jawa), b. Terbang induk polos (terbuat dari kayu menyerupai instrument rebana, di mana satu sisinya berongga yang dimaksudkan sebagai pegangan pemain, sementara pada sisi lainnya tertutup membrane yang terbuat dari kulit kambing, kerbau maupun sapi. Terbang induk polos memiliki ukuran lebih kecil setingkat dari terbang induk, dengan diameter sekitar 45 cm), c. Terbang pengiring (terbuat dari kayu menyerupai rebana, dengan diameter ukuran kurang lebih 25-30 cm), d.  Terbang penengah (terbuat dari kayu, dengan ukuran instrumen terbilang sedang.

Di antara beberapa instrumen lain yang ada dalam kesenian terbang Jawa atau terbangan Jawa, hanya terbang penengahlah yang memiliki bentuk lonjong), e. Terbang kempling (instrument ini terbuat dari kaya dengan bentuk menyerupai rebana.  Adapun dari segi ukurannya, terbang kempling memiliki ukuran terkecil diantara instrument-instrumen lain).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.