Empat Lawang, Sumselupdate.com – Motif Jefry, warga Kota Jambi yang merupakan pelaku penyanderaan anak di Desa Tabah Kebun, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Minggu (8/12/2024) pagi, mulai menemukan titik terang.
Kapolres Empat Lawang AKBP Dody Surya Saputra SIK melalui Kapolsek Tebingtinggi AKP Elan Sitompul didampingi Kanit Reskrim Ipda Tomson, menyebut, jika dari pemeriksaan, dugaan sementara pelaku Jefry mengalami defresi.
“Yah, dugaan sementara pelaku ini mengalami depresi, sehingga nekat melakukan aksi penyanderaan,” kata Kapolsek Tebingtinggi AKP Elan Sitompul, Senin (9/12/2024).
Meski demikian, polisi masih mendalami kasus penyanderaan M Kenzi (4) anak semata wayang Ari Tri Sutowo (27) dan Dewa Permata (22), warga Desa Tabah Kebun, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang.
“Pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tebing Tinggi,” ucapnya.
Baca juga: Identitas Pelaku Terungkap, Begini Kronologi Penyanderaan Anak dengan Senjata Tajam di Empat Lawang
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa berawal saat pelaku datang ke lokasi pondok kebun orang tua korban sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga.
Saat itu orang tua korban tengah melakukan aktifitas menyadap karet dan perawatan kebun dengan cara merumput.
Tiba-tiba pelaku langsung naik ke pondok dan menggendong korban lalu melakukan penyanderaan di dalam pondok kecil milik orang tua korban.
Dengan memegang senjata tajam jenis pisau, sontak anak kecil yang menjadi korban penyanderaan ini berteriak ketakutan.
Mendengar teriakan anaknya, orang tua korban sontak bergegas ke pondok. Nah, orangtua korban melihat anaknya di dalam pondok sudah disandera oleh pelaku dengan pisau yang menempel di leher.
Baca juga: Aksi Dramatis Personel Polsek Tebing Tinggi Empat Lawang Gagalkan Penculikan Anak di Pondok Kebun
Melihat pemandangan mengerikan itu, Ari (orang tua korban –red) berupaya untuk menyelamatkan buah hatinya.
Upaya untuk menyelamatkan anaknya, di mana ibunda korban memberitahu saudari perempuan Ari warga terdekat dan langsung melaporkan ke Polsek Tebingtinggi Polres Empat Lawang.
Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung ke TKP melakukan negosiasi. Warga banyak yang datang ingin meringsek dan aksi anarkis.
Namun polisi dipimpin Kanit Reskrim melakukan negosiasi kurang lebih dua jam kepada korban secara persuasif dan meredam emosi massa.
Pelaku sempat berbicara dengan polisi, saat itu pelaku masih menempelkan sajam di leher korban.
Tak ingin korban terluka, petugas terpaksa mengupayakan dengan paksa dengan mengambil tindakan tegas dan terukur (menembak) karena pelaku dapat membahayakan korban.
Sempat suasana tegang melanda lokasi, karena massa ingin melakukan aksi main hakim sendiri. Saat itu polisi sigap lalu berhasil membawa pelaku keluar lokasi kebun. Sedangkan korban berhasil diselamatkan.
“Saat ini anggota masih melakukan penyelidikan motif pelaku melakukan aksi. Di RSUD polisi masih berjaga, sedangkan kami masih menunggu laporan dari orangtua korban bagian Reskrim. Harapan kami kepada warga jika ada orang yang mencurigakan seyogianya dapat langsung memberitahukan kepada polisi. Kami siap melayani masyakarat, untuk melindungi dan menjaga rasa aman kepada masyarakat,” imbau AKP Elan Sitompul.
Untuk diketahui korban bernama M Kenzi (4) anak semata wayang Ari Tri Sutowo (27) dan Dewa Permata (22), warga Desa Tabah Kebun, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang.
Diceritakan Ari, saat itu sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya menyadap karet dan tak lama kemudian mendengar teriakan anaknya di pondok yang lokasi jarak pondok 10 meter. Saat itu, dirinya langsung ke pondok melihat anak sudah disandera.
“Kata dia (pelaku) berbicara dia (pelaku –red) hanya minta mobil untuk dianter pulang ke Palembang, lalu mengatakan ingin pulang, namun tidak punya uang maupun harta lainnya,” tuturnya.
Ari menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian dalam membebaskan dan menyelamatkan anaknya. (**)