Palembang, Sumselupdate.com – Aplikasi scam kembali menelan korban salah satu warga Sumatera Selatan (Sumsel).
Kasus ini terungkap setelah unit 4 Subdit Jatanras Polda Sumsel meringkus seorang warga Jalan Tanjung Kodok, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Senin (30/10/2023).
Pelaku penipuan online bermodus undangan online berkode APK yang ditangkap adalah Doni Antoni.
Peristiwa penipuan online itu dialami oleh Ratna Aprianingsih, warga Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Pasar Martapura, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur pada 26 Agustus 2023.
Tersangka diamankan petugas saat berada di Perumahan Villa Malibu, Tegal Binangun, Kecamatan Rambutan, Banyuasin pada Kamis, 26 Oktober 2023 sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca Juga: Kejati Tetapkan Lima Tersangka Kasus Penjualan Aset Yayasan
Tersangka Doni ditangkap dan diamankan karena kasus pencurian uang melalui mobile banking ‘Brimo’ milik korban hingga Rp1,4 miliar lebih melalui aplikasi banking.
Peristiwa penipuan itu terjadi ketika korban menerima pesan WhatsApp berisi undangan berkode APK yang langsung diklik.
“Saat korban membuka APK tersebut, kemudian tersangka dapat menguasai device milik korban termasuk aplikasi mobil banking ‘Brimo’ di handphone korban,” ucap Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, SIK, MH didampingi Kanit 4 AKP Taufik Ismail SH, Senin (30/10/2023).
Baca Juga: Berkas Dua Tersangka Kasus KONI Sumsel Sudah P21, Rugikan Negara Rp 5,2 Miliar
Dengan menguasai mobile banking korban, secara bertahap pelaku yang merupakan sindikat mengeruk uang korban hingga mencapai Rp1.4 miliar.
“Peran tersangka Doni yakni mengelola uang yang sudah ditransfer oleh dua DPO rekan tersangka dengan cara menyiapkan 16 rekening bank digital,” ucap dia.
Petugas mengamankan barang bukti berupa mobil Toyota Fortuner nopol BG 1032 yang digunakan tersangka Doni untuk mengambil uang cash milik korban dari bank BNI dan Mandiri.
Turut diamankan satu handphone merk Samsung Galaxy Z Vold 4 warna hijau digunakan tersangka Doni untuk memindahkan uang milik korban ke rekening pribadi.
Tiga buah kartu ATM Bank JAGO, dua buah kartu ATM Hana Bank, dua buah kartu ATM Permata Bank, ATM Bank BTPN, ATM MNC Bank, ATM Bank BSI, ATM Bank BCA, ATM Bank BNI, ATM Bank Mandiri, empat buah kartu Kredit Bank BNI, dan satu buah kartu kredit Bank BRI.
Akibat ulahnya tersangka dijerat dengan Pasal 362 KUHPidana atau Pasal 363 KUHPidana atau Pasal 81 atau Pasal 82 UU RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. (**)