Palembang, Sumselupdate.com
Pemprov Sumsel, melalui Dinas Sosial Sumsel berhasil membujuk dan membawa kembali sepuluh warga Sumsel eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke Palembang, Sabtu (30/1). Mereka diterbangkan dari Boyolali, Jawa Tengah, menggunakan pesawat dan untuk sementara waktu mereka masih ditampung di Panti Karya Harapan Wanita, Jalan Panti Sosial Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami Palembang.
Keberhasilan pemulangan warga eks ke Palembang tersebut mendapat penilaian positif masyarakat. “Saya mengapresiasi langkah cepat Pemprov Sumsel yang telah berhasil membujuk dan membawa kembali warga Sumsel eks Gafatar ini,” ujar Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumsel, H Umar Said, ketika dihubungi Sumselupdate.com, Sabtu (30/1).
Selanjutnya, Umar Said menyarankan agar penanganan warga eks Gafatar itu tidak menjadi tanggung jawab Dinas Sosial saja, tetapi perlu melibatkan banyak pihak termasuk psikolog, ulama, dan tokoh yang disegani dari keluarga tersebut. “Ini penting, apalagi dari baca media, kita tahu mereka saat ini masih dalam kondisi trauma,” ujarnya.
Sosok yang selama ini dikenal peduli dengan masalah keumatan ini pun menjelaskan bahwa orang yang terpelosok dalam aliran sesat itu bukan semata karena tingkat keimanannya yang labil. Tetapi lebih dari itu, karena tekanan psikologis yang demikian berat atas kondisi ekonomi atau sosial yang dialaminya selama ini.
“Dalam kondisi demikian, mereka mudah dipengaruhi ajaran atau ajakan yang berbau ‘angin surga’ untuk meningkatkan derajat kehidupannya,” tegasnya. Dalam kasus Gafatar misalnya, tambah Umar Said, awalnya yang nampak ke permukaan adalah gerakan kedaulatan pangan dan ketersediaan tempat tinggal berserta lahan untuk bertani di wilayah Kalimantan. Jadi, kalaupun ada pengaruh doktrinasi keyakinan, Umar menilainya tidak sedominan faktor ekonomi atau faktor sosial .
“Untuk itu, yang tidak kalah penting saat ini adalah bagaimana pemerintah bisa mengayomi agar mereka merasa tidak dikucilkan masyarakat, lalu memberikan pembinaan agar mereka dapat merasakan kondisi ekonomi dan sosial yang lebih baik,” sarannya.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemrov Sumsel berhasil menjemput warga eks Gafatar dari Boyolali Jawa Tengah menggunakan pesawat. Mereka saat ini masih ditampung di Panti Karya Harapan Wanita Palembang. Secara psikologis, saat ini kondisi warga eks Gafatar itu masih trauma. “Mereka masih sedikit stres. Karena mereka takut jika masyarakat tidak menerima. Terutama pemberitaan-pemberitaan dari berbagai media,” kata Plt Kepala Dinas Sosial Sumsel, Belman Karmuda ke awak media, Sabtu (30/1).
Selain itu, menurut informasi yang baru didapat Belman, kini masih ada sekitar 28 orang lagi yang juga mengikuti organisasi tersebut di kawasan Cibubur, Jawa Barat. Belman pun mengaku belum tahu persis di mana lokasi keberadaan mereka, mengingat baru mendapat informasi sepintas dari pemerintah daerah setempat (shn).