Kasus Mirip Arya Ada di Palembang, Berat Badan Hingga 120 Kilogram, Bocah 11 Tahun Dirawat

Rabu, 20 Juli 2016
Riski Didampingi Kedua Orangtuanya.

Palembang,Sumselupdate.com – Lagi-lagi masyarakat harus waspada dengan berat badan yang berlebihan. Setelah dihebohkan dengan pemberitaan tentang Arya, bocah sepuluh tahun yang memiliki bobot lebih dari 180 kg, kini di Palembang juga ada bocah dengan bobot badan lebih dari 100 kg.

Di Palembang, Sumatera Selatan, ditemukan bocah bernama Rizki Rahmad Romadhon yang baru berusia sebelas tahun memiliki berat badan di atas rata-rata normal bagi anak seusianya, yakni 120 kg.

Karena memiliki bobot berat badan yang berlebihan, ia terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran orang tuanya khawatir melihat kondisi Riski yang mulai sulit untuk bernafas dan berat badannya setiap hari terus bertambah.

Rizki Rahmad Romadhon, atau yang biasa disapa Rizki, oleh keluarganya saat ini dibawa dan dirawat di RS Muhammad Hoesin Palembang, karena kegemukan.

Advertisements

Rizki terlihat sulit bernafas dan gelisah mencari kondisi duduk yang nyaman agar bisa bernafas dengan lega.

Edi Hartono, ayah Rizki, Rabu (20/7) mengatakan, saat ini Rizki memiliki berat badan yang tidak normal untuk ukuran bocah seumuran dia. Ia memiliki berat badan 120 kg dengan tinggi badan 145 sentimeter.

Menurutnya, berat badan Rizki yang masih 11 tahun ini terus bertambah setiap minggunya sebanyak 2 kg. Hal itu pula yang membuat dirinya khawatir dengan kondisi fisik anaknya.

“Kami khawatir, makanya kami bawa ke rumah sakit untuk melihat kondisi Rizki yang mulai memburuk sejak beberapa bulan terakhir,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Rizki juga mengeluh sulit dan sesak nafas, terutama di bagian dada, dan setiap malam ia selalu merasa gerah dan kepanasan.

“Bahkan sekarang ia pun sudah tak kuat untuk berjalan, kami berharap pihak rumah sakit bisa segera mengambil tindakan,” harapnya.

Lebih lanjut orang tua Rizki ini menjelaskan, setiap hari anaknya  selalu mengonsumsi makanan secara berlebih bahkan ia sangat suka dengan makanan siap saji. Jika  telat makan, Rizki akan menangis karena tidak kuat menahan laparnya.

“Kini untuk keperluan berobat, Rizki terpaksa harus libur dan diizinkan libur sekolah oleh para gurunya,” pungkasnya. (adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.