58 Komunitas Bantu Pengendalian Banjir di 42 Kawasan Kota Palembang

Penulis: - Rabu, 6 November 2024
Pj Walikota Palembang A Damenta saat Pengukuhan 12 Komunitas Peduli Sungai Peduli Banjir 2024.

Palembang, sumselupdate.com – Pemerintah Kota Palembang menyebut, 42 kawasan rawan banjir di musim penghujan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diatasi secara maksimal.

Pj Walikota Palembang A Damenta  mengatakan, antisipasi banjir di 42 kawasan rawan banjir pada musim penghujan sejak jauh-jauh hari.

Bacaan Lainnya

A Damenta mengatakan, upaya pengendalian dilakukan dengan melakukan gotong royong, pengerukan sedimentasi dan terbentuknya komunitas peduli banjir.

“Terbentuknya 58 kelompok masyarakat peduli sungai peduli banjir ini dapat membantu memberikan edukasi ke masyarakat tentang pengendalian banjir salah satunya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,” katanya usai Pengukuhan 12 Komunitas Peduli Sungai Peduli Banjir 2024, Rabu (6/11/2024).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Irigasi dan Limbah (SDA IL), RA Marlina Sylvia mengatakan, kondisi 42 kawasan rawan banjir ini tidak hanya di pemukiman tetapi juga jalan protokol.

Baca juga : Sejumlah Kawasan di Pangkalpinang Terendam Banjir dan Dihantam Angin Puting Beliung

“Meski sudah banyak pengurangan titik banjir, kita tetap fokus mengatasi 42 kawasan rawan banjir ini,” katanya.

Marlina mengatakan, 42 kawasan rawan banjir yang masih jadi fokusnya diantaranya Simpang Polda, Basuki Rahmat, Puntikayu, Darma Agung, Siti Fatimah, Angkatan 45, Jalan Kapten A Rivai (depan Kantor Gubernur Sumsel), kawasan banjir di Seberang Ulu dan lainnya.

Beberapa lokasi banjir di jalan protokol yang jadi kewenangan provinsi dan nasional, PUPR sudah lakukan paparan seperti untuk kawasan Kapten A Rivai, Puntikayu juga Dharma Agung.

“Beberapa kawasan tidak bisa dibongkar karena ada timbunan pipa gas salah satunya di Simpang Polda,” katanya.

Baca juga : Jadi Langganan Banjir, Kawasan Ini Dipastikan PUPR Sudah Teratasi

PUPR memastikan persoalan banjir terjadi lantaran penyempitan ruang air dikarenakan sedimentasi dan sampah.

Dengan adanya 58 komunitas ini menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mengedukasi masyarakat dan sekitarnya, untuk tidak buang sampah ke sungai.

“Komunitas ini bentuk keberhasilan dari sosialisasi di beberapa tempat yang dilakukan oleh Pemkot Palembang, komunitas ini akan membantu menjaga drainase dan sungai,” katanya. (Iya)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.