Update Korban FEC di Sumsel Sudah 77 Orang, Ada yang Pengacara Sekaligus Calon DPD RI

Kamis, 14 September 2023
Agung Wijaya Praktisi Hukum Korban FEC di Sumsel tunjukkan akun FEC miliknya.

Laporan: Diaz Erlangga

Palembang, Sumselupdate.com – Update kasus korban investasi bodong dari aplikasi FEC yang menelan korban di Sumatera Selatan sudah mencapai 77 korban dengan kerugian mencapai Rp1,9 miliar.

Bacaan Lainnya

Update data tersebut berasal dari Posko Pengaduan yang akhirnya dibentuk Polda Sumsel khusus menangani kasus investasi bodong melalui aplikasi FEC ini.

Hal itu disampaikan langsung Ketua Tim Gabungan Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo SIK MH yang menyebut sejak beberapa hari lalu telah membuka Posko Pengaduan.

“Untuk update per hari ini, sudah ada 77 korban yang mengadu ke Polda Sumsel dengan total kerugian berkisar di Rp1,9 miliar,” ucap Bagus yang juga menjabat Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, saat di konfirmasi Kamis (14/9/2023).

Menurut Bagus hingga per hari ini, di Sumsel sendiri yang menjadi korban berasal dari berbagai macam background mulai dari ibu rumah tangga, pekerja swasta, pengusaha, bahkan hingga praktisi hukum.

Seperti salah satunya dialami oleh Agung Wijaya SH MH salah seorang pengacara di Kota Palembang yang juga tengah mencalonkan diri dalam kontestasi politik sebagai Calon Legislatif DPD RI.

Agung mendatangi Polda Sumsel mendatangi Polda Sumsel untuk juga mengadukan nasib apes menjadi korban scam dari aplikasi yang disinyalir berasal dari Amerika.

“Saya mengalami kerugian Rp70 juta di mana dari awal gabung saya top Rp1 juta pada tangga 25 Agustus hingga sampai 4 September tadi sudah mencapai Rp70 juta,” ucap Agung.

Dia mengaku, semenjak bergabung hingga akhirnya mengetahui aplikasi investasi yang dirinya ikuti tersebut dinyatakan bodong dirinya belum sama sekali melakukan penarikan atau yang mereka sebut ‘Withdraw’.

“Saya melakukan deposit dengan melalui tiga transaksi mulai dari BRI, Ovo, dan Sea Bank,” ucapnya.

Agung mengaku awalnya tertarik ikut bergabung dalam aplikasi FEC lantaran keuntungan yang ditawarkan itu mendapatkan keuntungan hingga tiga kali lipat dalam jangka waktu satu minggu.

“Saya mengikuti program pemodalan toko  untuk satu minggu, di mana misal saya top up Rp8 juta tiap hari dalam seminggu saya dapat Rp3 juta, dengan total kalau seminggu itu sekitar Rp27 juta dan itu masih dalam bentuk saldo di mana kalau kita tarik itu dikenakan pajak 5 persen dari nominal penarikan,”ucapnya

Terkait Investa usaha apa yang diikutinya Agung mengaku tidak mengetahui sama sekali, dirinya menjelaskan sebagai penanam modal hanya mengetahui bahwa FEC berasal dari Amerika dan pemiliknya disebut sebaga ‘Mister Mike’.

“Jadi ada satu grup WhatsApp yang kami ikuti di dalamnya merupakan member dari investasi FEC ini dengan ribuan pengikut di Sumsel,” ucapnya.

“Waktu di grup ribut saldo tidak bisa di Withdraw, admin grup justru menawarkan aplikasi Investasi baru namanya FF 19, dan ketika dibuka isinya sama saja seperti FEC dan saya tidak karena sudah rugi,” lanjutnya.

Terlepas itu, Agung juga membenarkan jika salah satu penjabat Pemprov Sumsel terlibat dalam aplikasi investasi bodong FEC.

“Bapak AS ini terpilih menjadi satu satunya mentor ACE di Sumsel, dan juga yang bersangkutan merupakan ketua pelaksana ketika launching aplikasi FEC di Palembang pada 27 Agustus kemarin,” ucapnya.

Pangkat sebagai mentor ACE FEC Indonesia yang disandang oleh oknum pejabat Pemprov berinisial AS tersebut bisa dikatakan merupakan tingkatan tertinggi.

“Ada lima tingkatan mentor, mulai dari magang, menengah, senior, Ace, dan kehormatan,” ucapnya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.