Palembang, Sumselupdate.com – Pembangunan yang dilakukan Provinsi Sumatera Selatan telah selaras dengan pemerintah pusat. Pada 2021, pembangunan tidak hanya sebatas jalan dan jembatan, tapi akan difokuskan pada irigasi termasuk juga kolam retensi dan penataan pemukiman.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru usai menyaksikan Penandatanganan Kontrak Paket Tender atau Seleksi Dini Proyek Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2021 yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo secara virtual di Command Centre Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (15/1/2021) pagi.
Herman Deru menyebut, dengan ditandatangan kontrak maka proses pengadaan barang dan jasa demi mendorong percepatan pembangunan dapat dijalankan.
“Saya kira ini selaras dengan yang telah kita dilakukan di Sumsel. Dimana pembangunan di berbagai sektor telah lama menjadi prioritas kita,” tegas Gubernur.
Prioritas pembangunan yang dijalankannya di Sumsel di tahun 2021 selaras dengan keinginan pemerintah pusat. Dimana Pemprov Sumsel tetap fokus pada pembangunan irigasi dan infastruktur dan penunjang lainnya yang ada di Kabupaten/kota di Sumsel.
“Fokus kita bukan hanya pembangunan jalan dan jembatan tetapi termasuk juga infrasturktur lainnya, seperti irigasi termasuk juga kolam retensi dan juga penataan pemukiman,” tambahnya.
HD mengintruksikan kepala OPD tekait dengan urusa infrastruktur untuk cepat tanggap dalam menangani kondisi infrastruktur yang sifatnya non program. Seperti ada usulan yang mendadak, ada bencana banjir yang terjadi secara mendadak.
“Termasuk jalan yang berlobang masyarakat bisa kontak langsung melalui telepon dan ada centralnya yang akan mendistribusikan persoalan ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden RI Joko Widodo menekankan agar Kementerian PUPR melakukan gebrakan yang berdampak signifikan di berbagai sektor. Terlebih, anggaran yang dikucurkan untuk Kementerian PUPR terbilang sangat besar yakni senilai Rp149,8 Triliun.
“Saya harap anggaran besar yang dikucurkan ini dapat berdampak signifikan. Bisa menggerakkan sektor konstruksi dan sektor lainnya. Jika anggatan tersebut dikelola dengan baik, tentu akan menimbukan efek yang luas,” kata Jokowi.
Kuncinya, lanjut Jokowi, yakni kecepatan dalam bekerja. Terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini. Kecepatan dan keakuratan dalam bekerja sangat dibutuhkan agar perekonomian semakin pulih.
“Kecepatan bekerja untuk proyek strategis harus dilakukan. Namun meski cepat, harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan transparan,” ucap Jokowi.
Dilain pihak, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya menyebut, perkiraan penyerapan anggaran Kementerian PUPR hingga alhir Januato mencapai 14,8 Triliun dari total pagu Tahun Anggatan 2021 sebilai Rp 149,8 Triliun.
“Besaran anggaran tersebut menyerap sebesar 9,9 persen dari total TA. 2021 Kementerian PUPR Senilai Rp 149,8 Triliun,” terangnya sembari menyebut untuk tahap selanjutnya, sebanyak 1.984 paket pekerjaan infrastruktur senilai Rp 24 Triliun akan diselesaikan dan ditandatangani. kontraknya pada Februari 2021 mendatang. (Rel)