Pemilu Serentak di Mura Berlangsung Aman dan Kondusif, Forkopinda Gelar Rapat

Kamis, 30 Mei 2019
Suasana rapat Forkopinda yang dipimpin Bupati Mura, Ir H Hendra Gunawan berlangsung di ruang rapat Bina Praja, Rabu (29/5/2019).

Muarabeliti, Sumselupdate.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan agenda testimoni dalam rangka menjaga situasi dan keamanan di Kabupaten Mura pasca-pemilu serentak 2019.

Dalam rakor tersebut Forkopinda sepakat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak presiden, DPRD di wilayah Kabupaten Musirawas (Mura) berlangsung dengan aman dan kondusif.

Dalam rapat tersebut juga Polres Mura mengajak Forkopinda untuk bersama-sama menjaga kamtibmas tetap kondusig.

Rapat Forkopinda yang dipimpin Bupati Mura, Ir H Hendra Gunawan berlangsung di ruang rapat Bina Praja, Rabu (29/5/2019).

Advertisements

Rapat dihadiri Kapolres Mura, AKBP Suhendro, SIK, Dandim 0406 MLM, Letkol Inf A’an Setiawan, Ssos, MPol, Kepala Pengadilan Negeri MLM, Mimk Haryani, SH, Kepala Kejaksaan Negeri MLM, Hj Zuraidah, SH, Sekda Mura, EC Priscodesi, Kakan Kemenag Mura, H Hermadi.

Turut hadir Ketua Pengadilan Agama MLM, Drs H Muchlis SH.M.hum, Kepala BNNK Mura, Hendra Amoer, Ketua MUI Mura, Syaiful Hadi, Ketua FKUB Misbahul Arifin, Ketua FPK, Drs Sutan Syahrir Hafidin, Ketua Bawaslu, Octureni Sandra Dewi, KPU, OPD serta camat.

Bupati Mura, Ir H Hendra Gunawan mengucapkan terima kasih kepada KPU Mura selaku panitia pelaksana yang telah sukses dan berhasil dalam pelaksanaan pemilu serentak 2019.

“Terima kasih kepada unsur forkopinda, khususnya TNI dan Polri, jajaran Pemkab Mura, tokoh agama, pemuda, forum-forum dan seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu serentak 2019 dengan aman tertib dan lancer,” kata Bupati.

“Saya mengajak kepada seluruh instansi terkait, TNI/Polri agar bersama-sama terus memantau situasi pasca-diumumkannya pemenang pemilu serentak 2019. Bersama masyarakat untuk selalu menjaga situasi yang aman, damai dan sejuk. Menolak segala bentuk provokasi dan intimidasi dari kelompok manapun yang akan merusak dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” tambah Bupati lagi,

Dalam kesempatan itu dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat untul dapat merajut kembali silaturahmi dan persatuan pasca-pemilu serentak 2019, dimulai dari para elit, forum dan tokoh-tokoh di daerah, mengembalikan segala sesuatu sesuai alur konstitusi yang ada dalam NKRI.

Sementara itu, komisioner KPU Mura, Apandi mengatakan, penetapan caleg terpilih bisa dilakukan secepatnya.

Namun dikarenakan ada laporan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh partai Golkar di dapil 5 diperkirakan penetapan akan terkendala.

Mengenai ada KPPS yang meninggal dunia dan sakit, KPU Mura telah menyampaikan kepada KPU RI untuk dapat memberikan santunan kepada mereka.

“Kami meminta dukungan semua pihak dalam rangka persiapan pelaksanaan pemilihan bupati 2020 mendatang,” terangnya.

Sedangkan Ketua Bawaslu Mura, Octareni Sandra Dewi, mengakui, ada laporan PHPU oleh partai Golkar dapil 5 kepada MK. Bawaslu selaku saksi, pemohon dari pihak Gollar dan KPU Mura sebagai termohon.

Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP Suhendro, SIK mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mensukseskan pemilu serentak 2019.

“Alhamdulilah Mura aman. Ada riak-riak langsung bisa diredam.Tidak ada kesempurnaan dalam kegiatan. Terima kasih kepada Dandim 0406 MLM dan kepedulian dari tokoh agama, masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Dia menjelaskan di Kabupaten Muratara ada pemortalan tetapi tidak menghambat proses pemilu.

Namun yang terpenting bagaimana pentingnya silaturahmi dan tidak saling bermusuhan. Untuk diketahui saat ini sedang dilaksanakan operasi ketupat Musi untuk arus mudik.

“Masalah jalan kalau bisa secepatnya diperbaiki karena rawan kecelakaan. Kita mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memperbaiki,” terangnya.

Di tempat yang sama Dandim 0406 MLM, Letkol Inf A’an Setiawan, Ssos, MPol mengapresiasi kepada KPU dan Bawaslu Mura.

“Sedangkan untuk Muratara harus jemput paksa. Namun yang terpenting ending-nya bagus. Untuk diketahui dampak pemilu belum selesai. Kondisi belum selesai muncul di Aceh meminta referendum akibat ketidapuasan pemilu. Dan ini tidak bisa dipandang sepele,” katanya. (ain)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.