Nama Buni Yani ‘Meroket’ di Tengah Kisruh Pernyataan Ahok Tentang Surat Al Maidah Ayat 51

Minggu, 9 Oktober 2016
Buni Yani (facebook)

Jakarta, Sumselupdate.com – Kisruh pernyataan Ahok tentang surat Al Maidah Ayat 51 terus bergulir. Selain sejumlah elemen masyarakat melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnana atau Ahok ke Mabes Polri.

Di kubu lain, relawan Ahok dari Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) pada Jumat (7/10/2016) mendatangi Mapolda Metro Jaya guna melaporkan Buni Yani yang disebut sebagai orang yang pertama kali menyebarkan video potongan pernyataan Ahok tentang surat Al Maidah Ayat 51.

Bacaan Lainnya

Pelapor menyebut Buni sengaja memotong video Ahok menjadi 31 detik dari total durasi utuh selama 1 jam 48 menit.

Tak pelak, nama Buni Yani mendadak meroket dan menjadi sorotan publik. Banyak sekali muncul pro dan kontra tentang sosok Buni Yani yang baru dikenal oleh publik belakangan ini.

Seperti dilansir OkTerus.com Buni Yani sendiri pun sepertinya merasa cukup terkejut dengan kehebohan video yang diunggahnya tersebut.

Ia pun sempat meminta bantuan hukum lewat facebook miliknya agar dapat membantunya karena telah dilaporkan ke pihak berwajib.

Buni menyatakan kalau dirinya sudah menerima sampai dengan puluhan ribu pesan serta 20 lebih pengacara yang bersedia mendampinginya.

Kepada sejumlah awak media Buni Yani sendiri menegaskan postingan video soal Ahok yang bicara Surat Al Maidah ayat 51 di akun facebook-nya tidak ada kaitan dengan Pilgub DKI Jakarta. Buni Yani juga heran ada yang mengaitkan postingannya tersebut dengan kedekatan Anies Baswedan.

Buni Yani mengatakan dirinya dekat dengan Anies sewaktu di Amerika Serikat (AS). Buni saat itu menjadi jurnalis VOA di Washington DC dan pada saat bersamaan Anies dan Sandiaga Uno juga sedang kuliah di Washington.

“Jadi ini kami hanya pertemanan biasa, sama seperti orang Tegal tinggal di Jakarta apa enggak boleh kita dekat?” ujar Buni Yani saat dihubungi detikcom, Sabtu (8/10/2016) malam.

Dosen di London School of Public Relations (LSPR) ini meminta kasus ini jangan sampai dipolitisir.

“Saya ini mengupload bukan karena masalah Pilgub. Saya ini memberi tahu kalau pejabat publik janganlah ngomong seperti ini, ini saya ingin tunjukan ke publik kalau ada loh yang enggak boleh diucapin pejabat,” kata Buni lagi.

Buni sendiri mengaku menerima teror. Namun dia berharap peneror tidak melibatkan kampus.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Buni memilih untuk mengundurkan diri sementara dari kegiatan kampus. Dia juga akan segera membuat laporan mengenai ancaman yang diterimanya.

Terkait isu Buni Yani memiliki kedekatan dengan bakal calon gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan mengaku memiliki banyak teman.

Temannya tak hanya mendukung satu pasangan calon di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Tak sedikit kawan Anies yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau pun Agus Harimurti Yudhoyono.

“Saya temannya banyak. Teman saya ada yang mendukung Pak Ahok, mendukung Pak Agus,” ujar Anies usai menghadiri pengajian di Yayasan Islamic Center, Jalan Kramat II, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2016).

Bakal cagub yang diusung partai Gerindra dan PKS itu juga menegaskan dirinya tidak melakukan komunikasi khusus dengan Buni Yani. “Enggak ada komunikasi,” kata Anies singkat.

Terkait persoalan ini Ahok sebelumnya menjelaskan, ada pihak yang sengaja untuk menebar kebencian serta provokasi lewat penggalan video yang dipotong dan disebarkan lewat media sosial terkait ayat Alquran tersebut.

“Kalau kalian ngikutin video kan jelas. Saya tidak mengatakan penghinaan Alquran. Saya tidak mengatakan Alquran bodoh. Saya hanya katakan kepada masyarakat di Pulau Seribu jangan kalian kalau dibodohi oleh orang rasis pengecut menggunakan ayat suci itu dengan tujuan milih saya, silakan jangan milih,” ujar Ahok di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/10). (hyd)

 

Berikut kutipan OkTerus.com soal pernyataan Buni Yani:

MERAWAT KEBEBASAN BICARA DAN/ATAU MENGHUKUM PENISTA AGAMA

Terima kasih atas dukungan saudara sebangsa dan setanah air telah memberikan simpati kepada saya. Saya meminta maaf tidak bisa membalas puluhan ribu pesan yang masuk yang dikirim lewat WA, Fb, dan Twitter. Sampai jam 01:00 pagi ini masih ada yang menelepon menyatakan kesediaan untuk mendampingi secara hukum. Ada sekitar 20an firma hukum, individu dan organisasi yang telah bersedia menjadi pengacara saya. Mereka semua memberikan layanan cuma2 karena ingin merawat kebebasan berbicara dan/atau memberikan hukuman kepada penista agama. Ada yang mendukung dan memberikan bantuan hukum dari Florida, Australia, Medan, dan bagian lain di Tanah Air.

Atas doa dan dukungan kawan2 semua, proses hukum ini akan kita tempuh bersama. Siang ini saya akan bertemu organisasi hukum yang akan mendampingi. Bagi kawan2 pengacara yang sudah bersedia, suatu ketika akan saya hubungi.

Alhamdulillah kesehatan saya tetap terjaga meskipun waktu tidur makin pendek. Doa dan bantuan dari kawan2 semua sangat berarti bagi saya.

Terima kasih.

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait