Jakarta, Sumselupdate.com – Habib Rizieq Shihab divonis delapan bulan penjara, kasus kerumunan Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (27/5/2021). Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta Rizieq dipenjara selama dua tahun.
Dalam putusan ini, majelis hakim PN Jakarta Timur juga memvonis lima terdakwa lainnya, dalam kasus Petamburan yakni Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, Maman Suryadi. Mereka juga masing-masing dikenakan hukuman penjara delapan bulan.
“Menyatakan terdakwa Mohammad Habib Rizieq Shihab berserta terdakwa lainnya Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, Maman Suryadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana tidak mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan,” kata Ketua Majelis Hakim Suparman Nyompa yang membacakan vonis dalam sidang, dikutip dari Suara.com (jaringan nasional Sumselupdate.com).
“Menjatuhkan pidana atas diri terdakwa Mohammad Rizieq Shihan terdakwa Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, Maman Suryadi, dengan pidana penjara masing selama 8 bulan,” sambungnya.
Majelis hakim menyatakan, hukuman penjara delapan bulan ini lantaran Rizieq dan lima terdakwa lainnya, tidak terbukti dalam melakukan penghasutan.
Rizieq dkk hanya terbukti bersalah melanggar Pasal 93 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Sebelumnya, pada agenda pledoi atau pembacaan nota pembelaan atas tuntutan, Rizieq meminta dibebaskan secara murni dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan di Megamendung.
Sementara dalam kasus pelanggaran prokes Petamburan, Rizieq dalam pledoinya juga meminta hakim memvonis bebas murni dirinya dari berbagai tuntutan jaksa.
Adapun jaksa penuntut umum atau JPU dalam replik atau nota jawaban atas pledoi Rizieq, tetap meminta majelis hakim agar tetap memvonis Rizieq dkk sesuai dengan tuntutan yang ada.
Sebelumnya, dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan Rizieq telah dituntut masing-masing 10 bulan dan dua tahun penjara. Serta tambahan pidana dilarang berkecimpung dalam keormasan selama tiga tahun.
Untuk lima terdakwa lainnya mereka dituntut hukuman penjara selama satu tahun enam bulan. Tak hanya itu, mereka juga dituntut diberikan pidana tambahan yakni dilarang berkecimpung dalam keormasan selama dua tahun. (**)