Tebingtinggi, Sumselupdate.com – Buron selama satu tahun lebih, pelaku pembunuhan sadis di Desa Taba, Kecamatan Saling pada Mei 2023 lalu, akhirnya diringkus aparat kepolisian.
Edo alias DN (40) ditangkap oleh Polres Musi Rawas, di mana pada Senin (15/7/2024) siang, tersangka masih menjalani pemeriksaan di Unit Pidum Satreskrim Polres Empat Lawang.
Pihak Polres Empat Lawang pun membenarkan jika pelaku pembunuhan ini telah tertangkap, akan tetapi pihaknya belum dapat memberikan keterangan kepada wartawan.
Diberitakan sebelumnya pembunuhan sadis ini terjadi di Desa Taba, Kecamatan Saling, Empat Lawang pada Selasa (23/5/2023) silam.
Korbannya Hendra Wijaya (37), warga asal Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir mobil barang.
Hendra Wijaya ditemukan tewas di dalam rumah milik Edi Saputra alias Ab di Desa Taba, Kecamatan Saling, Empat Lawang, Selasa (23/5/2023).
Hendra Wijaya tewas menggenaskan setelah menerima hantaman palu godam pada bagian kepala dengan kondisi kepala remuk.
Awalnya pemilik rumah Edi Saputra terkejut bukan kepalang usai mendapati mayat yang ia tak kenali tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.
Kepala Desa Taba, Juraia mengungkapkan kronologi awal ditemukaannya mayat Hendra Wijaya yang saat itu identitasnya belum diketahui.
Juraia menuturkan rumah tempat pertama kali ditemukannya mayat Hendra Wijaya, memang menyendiri dan di lokasi yang sepi pinggiran Jalan Lintas Sumatera Empat Lawang dan tidak memiliki tetangga.
“Sekitar jam tujuh malam itu datanglah Edi Saputra atau Ab ini ke rumah saya melaporkan jika ada mayat di rumahnya,” kata Kades, Rabu (24/5/2023).
Karena terkejut dan tidak percaya Kades pun bertanya kepada Edi Saputra bagaimana kok bisa ada mayat di rumahnya.
Edi alias Ab pun menjawab jika sebelumnya sekitar jam 4 atau 5 sore memang ada Edo alias DN (diduga pelaku) bersama dua temannya yang salah satunya adalah Hendra Wijaya serta satu lagi wanita, mendatanginya di tempat kerja.
“Kebetulan Ab ini merupakan penjaga parkir di sebuah perusahaan yang ada di Desa Taba, Ab bercerita ketiganya sempat ngopi makan juga di sana. Kemudian setelah mengobrol lama Edo ini pamit kepada Edi jika mereka bertiga mau ke rumahnya,” jelasnya.
Edi pun menjawab jika dia masih bekerja akan tetapi ED tetap ngotot ingin pergi ke rumahnya. Ab pun mengiyakan dan memperbolehkan permintaan Edo yang ingin ke rumahnya.
“Ke rumahlah kata Edi gapapa kalau mau ke rumah, di mana memang Ab ini tinggal sendirian di rumahnya. Ketiganya pun ke rumah Ab sedangkan Ab masih bekerja,” katanya.
Kemudian di malam harinya sekitar jam 19.00 WIB, dilanjutkan Ibu Kades, Edi pulang ke rumahnya lalu memanggil-mangil Edo yang sebelumnya membawa 2 teman ke rumah miliknya.
“Ternyata tidak ada orang di rumah tersebut, ketika ia membuka pintu ia langsung menemukan mayat tersebut dan langsung melapor ke rumah saya,” imbuhnya. (**)