Palembang, sumselupdate.com – Hingga kini penyidik gabungan Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang masih belum membeberkan terkait adanya empat terduga pelaku yang diamankan dalam kasus pembunuhan Ayu Anggraini (14) jasadnya ditemukan di Pemakaman Tionghoa Talang Kerikil.
Meski begitu, upaya untuk mencari informasi terkait identitas dari para terduga pelaku yang dilakukan wartawan Sumselupdate.com mulai menemui titik temu.
Dimana berdasarkan penelusuran, tiga di antaranya masih memiliki hubungan keluarga, sementara satu terduga pelaku yang diduga mantan pacar korban merupakan teman dari tiga pelaku lainnya.
Terungkapnya, mantan dari korban itu berinisial IN dari informasi dipercaya merupakan warga kelurahan Seduduk Putih.
IN diduga merupakan terduga pelaku yang menjemput korban Ayu Anggraini sebelum ditemukan tewas di areal Pemakaman Tionghoa Talang Kerikil.
Baca juga : Penasaran dengan Sosok Terduga Pelaku, TKP Pemakaman Tionghoa Palembang Diramaikan Warga
Namun, orang tua dari keempat terduga pelaku menampik jika dikatakan anaknya dijemput polisi atas dugaan kasus pembunuhan.
Informasi ini juga berdasarkan keterangan salah satu ketua RT 17 RW 05 Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning bernama Hendri (59), alamatnya tak jauh di kediaman korban.
“Kalau soal penjemputan kami selaku RT tidak dilibatkan, tapi benar siang kemarin ada tiga warga kami yang dijemput polisi. Dua diantaranya kakak beradik, yang satunya masih sepupunya sendiri,” ungkap Hendri.
Baca juga : Pelaku Pembunuhan Perempuan yang Jasadnya Ditemukan di Pemakaman Tionghoa Ditangkap!
Terlebih, sewaktu dia mendatangi rumah orang tua salah satu anak terduga pelaku yang dijemput polisi yang berinisial AFmengaku jika anaknya itu terlibat kasus tawuran, bukan Kasus pembunuhan di TPU Talang Kerikil.
“Ibunya seorang janda disini dia tinggal bersama kedua orang tua dan keluarga besarnya. Dia ngakunya jika anaknya yang masih berstatus sebagai pelajar SMP dijemput polisi karena terlibat kasus tawuran,” ungkap Hendri.
Sedangkan dua anak terduga pelaku yang juga dijemput polisi merupakan kakak beradik berinisial FN dan FA yang ternyata anak putus sekolah.
Hendri menyebut, FN dan FA merupakan pendatang dilingkungannya, orang tua dari kedua anak itu berprofesi buruh harian lepas.
“Kalau yang dua lagi itu orang tuanya ngontrak bedeng, belum lama dan sampai saat ini belum melapor ke RT. Orang tuanya kerja sebagai buruh bangunan dan asisten rumah tangga, mereka pindahan dari tempat lain. Sudah saya mintakan fotokopi KTP dan KK tapi sampai saat ini belum diberikan,” aku Hendri.
Para tetangga kedua terduga pelaku juga mengaku terkejut dengan kedatangan polisi saat menjemput FN dan FA di bedeng tempat tinggalnya.
Seperti penuturan Buyung (56) pemilik bedeng tempat FN, FA dan orang tuanya mengontrak mengaku tak begitu mengenal penyewa tempatnya itu.
Sebab, kedua orang tuanya yang buruh harian lepas sangat jarang berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
“Dijemput sekitar setengah tiga sore ada empat mobil, saya saja terkejut karena yang tinggal di bedeng juga baru. Sepengetahuan saya kedua kakak beradik itu orangnya pendiam, tidak banyak ulah. Tapi memang sering ngumpulin kawan-kawannya disini,” ungkap Buyung (56), pemilik bedeng tempat dua kakak adik terduga pelaku tinggal, Rabu (4/9/2024) sore. (**)