Semasa Hidup Dikenal Humoris dan Miliki Firasat Sebelum Tewas Dibacok Saat Shalat Magrib  

Selasa, 15 September 2020
Mendiang Muhammad Arif bersama istri dan empat orang anaknya.

Laporan: Syakbanudin

Kayuagung, Sumselupdate.com – Kematian Muhammad Arif, SPd, MM (61), warga Lingkungan III, RT 07, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, OKI, Provinsi Sumatera Selatan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang yang pernah mengenalnya.

Bagaimana tidak, kematian pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), begitu tragis.

Mantan Kepala SMKN di Jejawi, Kabupaten OKI ini, tewas setelah dibacok oleh Meyudin (49) yang merupakan teman akrab sekaligus tetangga dekat, saat korban menunaikan shalat Magrib berjamaah di Masjid Nurul Iman pada Jumat (11/9/2020), sekitar pukul 18.15 WIB.

Advertisements

Korban yang kesehariannya Ketua Masjid Nurul Iman ini mengembuskan nafas terakhir setelah tiga hari menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang tepatnya pada Senin (14/9/2020), pukul 04.30 WIB, dengan dua luka bacok menganga di bagian pipi bawah kuping sebelah kanan.

Ahmad Kurni, adik ipar korban kepada Sumselupdate.com mengaku, sangat terkejut dengan kematian Muhammad Arif yang dikenalnya sangat humoris dalam kesehariannya itu.

Adik ipar korban, Ahmad Kurni.

Dikatakan Ahmad Kurni, di mata keluarga sosok kakak iparnya itu sangat mudah bergaul dengan siapa saja, baik dengan tetangga termasuk dengan kalangan anak-anak sekolah.

Menurut Ahmad Kurni, antara korban dan tersangka Meyudin, merupakan teman akrab. Bahkan kediaman pelaku dan korban hanya berjarak dua rumah.

Akan tetapi pada hari kejadian, hubungan keduanya mengalami keretakan akibat cekcok mulut terkait kunci kotak amal.

Korban selaku Ketua Masjid Nurul Iman usai shalat Jumat mencoba meminta kunci kotak amal yang dipegang tersangka untuk dikasihkan kepada bendahara masjid. Diduga pelaku tak senang sehingga pertengkaran pun terjadi.

“Pelaku ini merupakan pengurus masjid juga yang selama ini memegang kunci kotak amal. Pada hari kejadian, korban meminta kunci kotak amal dari pelaku untuk dikasihkan ke bendahara masjid. Mungkin dari sana perselisihan terjadi,” ujar Ahmad Kurni.

Dari pertengkaran itu ternyata menimbulkan dendam dari tersangka Meyudin. Sore harinya, saat korban tengah menunaikan shalat Magrib berjamaah di dalam masjid, aksi pembunuhan sadis itu terjadi.

Korban sendiri sebelum tewas terbunuh memiliki firasat bakal sesuatu terjadi. Firasat itu dikemukakan istri korban Nurhasana kepada Ahmad Kurni pada sore sebelum kejadian.

Di mana menurut penuturan Nurhasana jika suaminya melihat sikap aneh dan perubahan dari tersangka usai pertengkaran tersebut.

“Menurut penuturan istri korban, saat mereka (korban dan istrinya)  berangkat dari rumah (hendak menunaikan shalat Magrib –red) sudah merasakan firasat, di mana mereka melihat ada keanehan dari sikap pelaku. Pada rakaat pertama shalat Magrib berlangsung, pelaku langsung keluar masjid begitu melihat korban dan istrinya masuk masjid dan shalat. Dan tak lama kemudian, peristiwa pembacokan terjadi,” kata Ahmad Kurni.

Pria yang akrab disapa Guluk Kurni mengaku, pihak keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Terlebih lagi, almarhum yang memiliki seorang istri dan empat orang anak, belum memiliki menantu.

“Anak laki-laki korban masih kuliah di fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi di Pulau Jawa. Sedangkan tiga orang putri almarhum masih sekolah. Sedangkan istri korban berprofesi sebagai bidan,” kata Ahmad Kurni.

Berangkat dari peristiwa ini, tambah Ahmad Kurni, pihak keluarga berharap aparat penegak hukum dapat menghukum tersangka seberat mungkin.

Senada dikatakan Sudrono Asnawi, warga Kelurahan Tanjung Rancing, yang juga rekan almarhum.

Korban Muhammad Arif Semasa Hidup.

Menurut Sudrono, semasa hidup almarhum orangnya sangat baik dan beliau aktif dalam kegiatan di masjid. Apalagi almarhum juga merupakan guru mengaji.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Lingkungan III, RT 07, Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, OKI, Sumsel, mendadak heboh.

Pemicunya adalah Ketua Masjid Nurul Iman di lokasi tersebut dibacok salah seorang pengurus masjid saat menunaikan shalat Magrib, Jumat (11/9/2020), sekitar pukul 18.15 WIB.

Belakangan diketahui korban pembacokan itu bernama Muhammad Arif, SPd, MM (61), warga setempat. Pensiunan PNS ini mengalami dua luka bacok dua luka bacok menganga di bagian pipi bawah kuping sebelah kanan.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Kayuagung. Namun luka yang dialami korban cukup parah, selanjutnya dirujuk ke RSMH Palembang.

Sementara tersangka Meyudin (49), warga di lokasi yang sama dengan korban saat ini sudah diamankan petugas kepolisian setempat. (**)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.