Perang Heroik Rakyat Besemah Melawan Jepang di Dusun Bumi Agung, Lokasi Gugurnya Mayor Ruslan

Penulis: - Senin, 19 Agustus 2024
Kisah perjuangan heroik Mayor Ruslan bersama masyarakat Kota Pagaralam dan Kota Lahat saat bertempur di front depan ketika menghadapi serdadu Jepang di Desa Bumi Agung Pagaralam.

Pagaralam, Sumselupdate.com – Sejak lama Bumi Besemah khususnya Kota Pagaralam dan Kota Lahat, Provinsi Sumatera Selatan telah dijuluki sebagai kota Pahlawan.

Selain terkenal sebagai kota penghasil jenderal, dua wilayah ini secara historis memang memiliki riwayat pajang tentang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Selatan.

Bacaan Lainnya

Dalam edisi kali ini Sumselupdate.com akan menyajikan kisah dari salah satu pahlawan kemerdekaan yang berasal dari Bumi Besemah yakni Mayor Ruslan.

Seperti dilansir chanel youtube Kronik Nusantara, Sumselupdate.com akan mengurai kiprah perjuangan heroiknya saat bertempur di front depan ketika menghadapi serdadu Jepang di Desa Bumi Agung Pagaralam.

Setelah mengetahui kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia yang bergema dari radio-radio di Jakarta, kemudian masyarakat Indonesia yang berada di Pagaralam dan Lahat langsung merespon dengan membentuk badan-badan keamanan.

Instruksi penyerahan kekuasaan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya yang tertuang dalam naskah Proklamasi yang dibacakan Ir Soekarno, disambut gegap gempita rakyat Besemah dengan rencana melucuti senjata milik pasukan Jepang yang berada di Desa Bumi Agung.

Semangat menuntut penyerahan kekuasaan ini berbuntut pada kerusuhan yang menyebabkan seorang prajurit pasukan Jepang yang bermaksud meredam aksi tersebut, terbunuh dalam sebuah insiden.

Atas terbunuhnya prajurit Jepang ini, pasukan Jepang meminta masyarakat Pagaralam dan Lahat menyerahkan pelakunya dalam kurun waktu 24 jam.

Kapten Ruslan yang saat itu menjabat sebagai komandan Badan Keamanan Rakyat atau BKR, wilayah Pagaralam melihat kejadian tersebut akan membuahkan bentrok dan kerusuhan yang lebih besar.

Selanjutnya, Kapten Ruslan n berinisiatif menggelar rapat akbar. Rapat ini digelar di sekitar Tebat Limau, Dusun Pelang Kenidai tepatnya pada tanggal 18 Desember 1945.

Rapat akbar ini dikenal sebagai rapatnya Jurai Jurai Tue dan Hulu Balang tanah Besemah, rapat Akbar ini dihadiri oleh unsur masyarakat Pagaralam dan Lahat termasuk Harun Sohar, Satar, M Yunus Namri, Djaraf, Usman Janggut, Depati Yusuf, dan Kiai Umar dari Perdipe.

Di luar dugaan pertemuan itu mendapat sambutan hangat dari rakyat. Tak kurang 10 ribu orang hadir saat itu mereka tidak hanya datang dari wilayah Pagaralam dan Lahat, akan tetapi juga dari wilayah sekitarnya.

Berbekal senjata pusaka seperti bujang, saling, tombak ulas, dan pusaka yang disebut puyang serunting Sakti, rakyat yang tak sabar ingin segera mendeklarasikan kemerdekaan dan  mendesak Kapten Ruslan serta beberapa tokoh lain agar segera mengusir pasukan Jepang dari Bumi Besemah.

Bagaimana pun permintaan tersebut kemudian dikabulkan dalam suasana yang mencekam. Keputusan pun diambil rakyat bersama menyatakan perang dengan Jepang.

Saat itu sekitar 3.000 tentara Jepang yang masih menetap di Desa Bumi Agung dan sekitar Jembatan Beringin, akan tetapi dengan semangat juang yang telah dikobarkan pada rapat akbar Jurai-jurai Tue dan restu para Hulu Balang Bumi Besemah, perang itu tak dapat lagi dihindarkan.

Dalam buku sejarah dan peranan subkos dalam perjuangan rakyat Sumbagsel, dituliskan bahwa Kapten Ruslan diangkat menjadi pemimpin pertempuran.

Sekaligus merangkap sebagai Ketua Pertahanan Tanah Besemah. Sasaran utama serangan adalah kedudukan Jepang di Bumi Agung.

Sebelum penyerangan ini dimulai, Kapten Ruslan mengadu strategi pemenuhan untuk membuat kekuatan Jepang terpecah.

Pada malam hari menuju detik-detik penyerangan itu Kapten Ruslan bersama anak buahnya dengan sepenuh keyakinan bergerak ke arah Desa Bumi Agung.

Mereka bergerak melalui Dusun Gunung Lilan lalu menuju Desa Bumi Agung dengan menggunakan mobil truk.

Namun ternyata pertempuran telah berkobar hebat di wilayah Desa Bumi Agung, rakyat Besemah sudah tidak sabar lagi untuk menggempur pasukan Jepang.

Tanpa menunggu instruksi, rakyat yang muak dengan kaum penjajah ini melancarkan serangan terhadap Jepang. Pada malam itu, Desa Bumi Agung menjadi ladang pertempuran yang berlangsung sengit.

Dalam suasana gelap dan mencekam, Kapten Ruslan bersama anak buahnya merangsek ke garis depan. Awalnya tiga lapis barikade pasukan Jepang mampu mereka lewati.

Selama tembak-menembak itu Kapten Ruslan dan anak buahnya berlindung di badan truk, namun hujan peluru yang ditembakkan serdadu Jepang membuat Kapten Ruslan dan anak buahnya tak mampu lagi bertahan.

Lalu mobil truk tersebut terbalik dan mereka terluka dan terjebak di area pertempuran. Sementara itu pertempuran terus berlangsung semakin lama semakin hebat.

Rakyat bersama bahu-membahu menyerang titik konsentrasi pasukan Jepang. selama tiga hari pertempuran berlangsung sengit, hingga akhirnya Desa Bumi Agung jatuh ke tangan para pejuang dan pasukan Jepang menyatakan menyerah.

Setelah perang usai, rakyat bergegas mencari Kapten Ruslan dan anak buahnya, namun malang lelaki pemberani itu ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.

Jasadnya kemudian dibawa ke Dusun Suka Bumi Marga Pajar Bulan Jarai, Kabupaten Lahat dan dimakamkan di sana.

Tetapi pada tahun 1960 untuk menghormati jasa-jasanya masyarakat Pagaralam dan Lahat bersepakat memindahkannya ke Taman Makam Pahlawan yang ada di Kabupaten Lahat.

Namun saat ini lebih dikenal sebagai Kota Pagaralam dan pemerintah pun menaikkan pangkat beliau menjadi Mayor Ruslan.

Demikianlah kilas sejarah singkat yang akan disajikan sebagai upaya untuk mengenang kembali salah satu peristiwa bersejarah di bumi bersama perjuangan Mayor Ruslan dan rakyat Besemah di Desa Bumi Agung.

Sejarah ini akan selalu diingat sebagai aksi heroik mengusir penjajah sekaligus bentuk kontribusi nyata dalam proses memperjuangkan kemerdekaan Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Bumi Besemah. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.