Penampakan Harimau Jawa di Gunung Arjuno Heboh di Facebook, Tapi Disangsikan Ahli

Minggu, 26 Juni 2016
Penampakan harimau Jawa (foto: Facebook)

Malang, sumselupdate.com – Beberapa hari ini, media sosial facebook dihebohkan oleh adanya unggahan foto penampakan Harimau Jawa yang disebut sedang berkeliaran di hutan sekitar Gunung Arjuno, Jawa Timur.

Foto penampakan Harimau Jawa itu pertama kali diunggah di Facebook dengan nama akun, Lantas Sembodo. Dalam status yang dipos pada Jumat, 24 Juni 2016, pemilik akun mengingatkan kepada siapa pun yang berada di antara Gunung Mujur dan Gunung Indrokilo untuk berhati-hati dengan kehadiran harimau tersebut.

Bacaan Lainnya

Hebohnya, foto itu telah dibagikan lebih dari 700 kali oleh pengguna Facebook yang lain.

Dalam foto itu terlihat, seekor harimau tengah berjalan di jalan setapak yang berada di tengah hutan. Foto terlihat diambil dari atas, sehingga tidak terlalu jelas, di hutan mana foto itu diabadikan. Karena itu, banyak pihak yang meragukan keaslian foto penampakan harimau itu.

Iwan Kurniawan, Project Manager Javan Lungur Center (JLC) di Batu misalnya, mengatakan, wilayah Gunung Mujur dan Gunung Indrokilo memiliki kualitas hutan yang buruk. Karena itulah, sangat diragukan jika habitat Harimau Jawa, yang telah dinyatakan punah itu, masih ditemukan di kawasan tersebut.

“Gunung Arjuno secara umum kualitas hutannya buruk. Banyak habitat satwa yang rusak di sana. Wilayah itu sudah banyak jadi lahan pertanian. Agak susah rasanya jika ada harimau liar hidup di sana,” kata Iwan, seperti dilansir viva.co.id., Minggu (26/6)

Sementara itu, senada dengan penilaian JLC, lembaga konservasi satwa dan hutan ProFauna juga meragukan foto tersebut. Chairman ProFauna, Rosek Nursahid mengatakan, selama ini tim ProFauna sering melalui kawasan itu.

“Informasi tentang penampakan Harimau Jawa memang ada, tapi kami tak pernah menjumpainya. Kalau Macan Tutul memang ada,” kata Rosek.

Namun meskipun meragukan laporan itu, Rosek akan melakukan tindakan lanjutan.

“Kami akan mengecek ke lokasi, semoga saja itu benar. Jadi petugas bisa lebih ketat melakukan penjagaan, karena itu adalah wilayah favorit pemburu,” katanya. (shn)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.