Palembang, Sumselupdate.com
Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Kuto mendatangi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Kedatangan pedagang guna meminta pengelolaan Pasar Kuto dikembalikan ke PD Pasar Palembang.
Para pedagang Pasar Kuto ini diterima Asisten II Pemkot Handayani, didampingi Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya, Apriadi S Busri di Pemkot Palembang, Rabu (3/1).
Kuasa Hukum Paguyuban Pasar Kuto, Sapriadi mengemukakan, sejak dikelola pihak ketiga melalui Build Operate And Transfer (BOT), akses jalan digenangi air lantaran tersumbatnya parit dan suasana pasar semrawut. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun.
“Kita ingin pasar kembali dikelola pemerintah agar kami merasakan kenyamanan dan ketentraman pembeli yang datang ke Pasar Kuto bisa seperti dulu lagi,” ujar sapriadi mewakili pedagang pasar kuto.
Senada dikatakan Subuh, salah satu pedagang ikan. Menurut dia, keadaan Pasar Kuto saat ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya.
Menurut dia, suasana pasar becek dan semrawut berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. “Jika sedang terdesak saja baru masyarakat berbelanja di Pasar Kuto,” cetusnya.
Sedangkan Andi pedagang daging mengaku keberatan setiap hari membayar uang iuran sebesar Rp11.000 kepada pihak pengelola.
Alex Samsudin, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kuto meminta Pemkot Palembang segera mengambil keputusan hingga Maret nanti.
“Kami ingin pengelolaan dikembalikan PD Pasar, kalau bulan Maret tidak ada perubahan maka kami akan mengadakan aksi demo,” ujar Alex.
Menanggapi keluhan pedagang Assiten II Pemkot Palembang, Handayani mengatakan, segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
Sementara Dirut PD pasar Palembang Jaya, Apriadi S Busri meminta agar pedagang bersabar hingga dikeluarkannya hasil kaji ulang terkait pengelolaan.
“Nanti akan direkomendasikan kembali kepada kami, sehingga nantinya kita harapkan Pasar Kuto dapat kembali lagi menjadi ikon pasar tradisional Kota Palembang,” ujarnya. (fzn)