Palembang, Sumselupdate.com – Selain berupaya memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok penting (bapolting) di wilayah Sumatera Selatan, Satgas Pangan Polri dan TPID Sumsel juga kini terfokus berupaya menstabilkan harga bapokting, sebagai antisipasi jelang memasuki bulan suci Ramadhan.
“Pasca Januari lalu tingkat inflasi Sumsel berada di 3.30 persen kini telah turun 0.15 persen atau 3.15 persen ini merupakan hal yang positif,” Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel sekaligus Ketua Satgas Pangan Polri Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo SIK MH didampingi Kasubdit Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Hadi Saefudin SE, usai pihaknya memanggil Perum Bulog Divisi Regional Sumsel Babel, Dinas Perdagangan Pemprov Sumsel, perwakilan kepala pasar tradisional dan pemilik gudang beras yang ada di Kota Palembang dan sekitarnya, pedagang bapokting di beberapa pasar, Jum’at (08/03/2024).
Pemanggilan ini guna dilakukan rapat koordinasi dan juga mempersiapkan strategi-strategi antisipasi kelangkaan terjadi pada bulan ramadhan.
Termasuk seperti Bulog Sumsel Babel diintruksikan untuk dapat masif mendistribusikan terkhusus beras pemerintah alias Beras SPHP.
“SPHP harus ada dipasaran, gudang harus kosong, salah satunya Bulog lebih memasifkan lagi operasi pasar murah, secara merata di tiap pasar,” ucap Bagus.
Baca juga : Sidak Pasar Gelumbang, Satgas Muaraenim Pantau Ketersediaan dan Harga Kebutuhan Pokok
Termasuk beberapa bahan pokok lainya seperti bawang merah, minyak, cabai, dan ayam, diakui saat ini masih terjadi lonjakan harga yang tak begitu signifikan.
“Ini menjadi bahan analisa kita, sebab harga ini sangat fluktuatif karena juga terkait bahan baku seperti harga jagung yang sangat mempengaruhi,” ucap dia.
Baca juga : Jelang Nataru, Pj Bupati Sidak Pasar Inpres Muaraenim
Terpisah Kepala Perum Bulog Sumsel Babel Elis Nurhayati yang juga mengikuti rapat koordinasi tersebut menyampaikan untuk ketersediaan beras dipastikan aman selama bulan Maret.
“Kita baru saja menerima beras import, dilain sisi kita juga mulai menyerap beras dan gabah di petani, dengan target 30 ribu ton,” ucap Elis. (**)