Masih Ada Masjid Nekat Gelar Shalat Tarawih, Ini Tanggapan Walikota Palembang dan Ketua MUI

Minggu, 26 April 2020
Walikota Palembang, H Harnojoyo.

Palembang, Sumselupdate.com – Memasuki hari ketiga bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, sejumlah masjid dan musholah di Kota Palembang masih nekat menggelar shalat tarawih berjamaah.

Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang telah mengeluarkan imbauan agar warga bisa melakukan ibadah di rumah saja.

Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, pihaknya berharap masyarakat Palembang untuk bisa mematuhi instruksi pemerintah yang telah dikeluarkan termasuk soal beribadah yang bisa dilaksanakan di rumah saja.

“Terkait ini sudah cukup jelas disampaikan baik dari MUI Pusat dan Kota sendiri yang juga mengimbau warga untuk melaksanakan tarawih di rumah,” katanya, Minggu (26/4/2020).

Advertisements

Menurutnya, imbauan atau instruksi pemerintah yang telah dikeluarkan semata-mata hanya untuk memutus penyebaran Covid-19 di Kota Palembang khususnya. “Lebih baik mencegah, karenanya tolong dipatuhi standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” katanya.

Dalam instruksi Walikota Nomor 1 Tahun 2020 tertulis jelas bahwa Para camat/ lurah, RT/RW, TNI dan Polri menegaskan kembali surat edaran yang telah dikeluarkan sebelumnya.

Bahwa masyarakat diminta untuk tetap berdiam diri di rumah termasuk menjalankan ibadah dirumahnya masing-masing.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Palembang, Saim Marhadan mengatakan surat edaran terkait hal ini sudah dikeluarkan baik dari Pemkot Palembang dan MUI serta Kemenag Kota Palembang sendiri.

Ia pun mengimbau agar masyarakat bisa sementara waktu melaksanakan ibadah di rumah saja.

“Ini semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran, bukan mau melarang warga tak boleh ibadah. Jika kondisi sudah membaik tak ada lagi kasus Covid-19 ya sudah pasti diperbolehkan lagi beribadah di masjid,” jelasnya.

Saim menambahkan, masyarakat pun diharapkan bisa mendukung kebijakan pemerintah demi kebaikan bersama.

Jangan pernah beranggapan bahwa virus itu tidak bisa menyebar di masjid/rumah ibadah.

“Yang kita waspadai ini adalah Orang Tanpa Gejala (OTG), virus ini tak terlihat jadi kita tidak tahu apakah orang di sekitar kita membawa virus itu atau tidak. Semuanya demi pencegahan. Kita juga tidak ingin pandemi ini berlangsung lebih lama,” katanya. (iya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.