Muaraenim, Sumselupdate.com – Jumlah korban ambruknya crane girder pembangunan Flyover Bantaian dan menimpa Kereta Api Babaranjang di Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Kamis (7/3/2024) pukul 11.00 WIB, masih simpang siur.
Semula data yang dihimpun Sumselupdate.com tujuh korban di mana satu di antaranya meninggal dunia. Namun ternyata ada sembilan korban, di mana delapan di antaranya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit berbeda.
Adapun identitas korban meninggal dunia bernama Edi Saputra, warga Palembang, korban terluka Fadil (35), warga Sumenep Madura, Jawa Timur .
Fadil mengalami pecah bibir dan gigi patah, Wahyudin (34), warga Makassar yang luka pada kaki kanan lecet, dada memar, tangan kanan dan kening lecet.
Korban terluka lainnya, Resto, warga Makasar saat ini dalam kondisi kritis, Mfaridin (37), Tegar (23), Edi Setiawan (21), M Budi (51), dan M Hidayat (51).
Baca Juga: 1 Tewas dan 6 Terluka Akibat Crane Girder Flyover Bantaian di Muaraenim Ambruk
Kapolres Muaraenim AKBP Jhoni Eka Putra kepada Sumselupdate.com mengatakan, para korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Gunung Megang, Rumah Sakit H Rabain Muaraenim, dan rumah sakit di Kota Prabumulih.
Mengenai penyebab ambruknya crane girder, menurut Kapolres, saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
Baca Juga: 1 Tewas dan 6 Terluka Akibat Crane Girder Flyover Bantaian di Muaraenim Ambruk
Terpisah, Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, dengan adanya musibah ini, operasional pengangkutan batubara yang dilakukan untuk sementara waktu dihentikan.
Upaya selanjutnya dari KAI adalah melakukan upaya evakuasi rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
Baca Juga: Gerbong Kereta Berhasil Dievakuasi, Arus Lalin Jalan Sumatera Muaraenim-Palembang Kembali Pulih
Diberitakan sebelumnya, crane girder yang digunakan untuk mengangkat beton jembatan itu ambruk sekitar pukul 11.00 wib saat pekerja tengah memasang beton jembatan Flyover Bantaian.
Akibat peristiwa ini, arus lalulintas Jalan Sumatera Muaraenim-Palembang sempat lumpuh. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, dua jam usai kejadian tersebut, PT KAI berhasil mengevakuasi rangkaian gerbong kereta dengan menarik mundur menggunakan lokomotif. (**)