Harga Karet Semakin Anjlok, Produksi Juga Menurun

Minggu, 28 Juli 2019

PALI, Sumselupdate.com – Nasib petani karet di Bumi Serepat Serasan kian terpuruk seiring harga getah yang tak menentu. ditambah lagi musim kemarau yang menyebabkan daun karet berguguran berimbas merosotnya produksi getah yang secara otomatis penghasilan petani kian terjun bebas.

“Kami tidak tahu kalau gugur daun tahun ini karena faktor jamur juga. Wajar saja, gugur daun tidak kenal musim. Untuk itu kami berharap ada upaya pemerintah untuk atasi masalah ini,” harap Rian, petani karet asal Simpang Raja, Kecamatan Talang Ubi, Minggu (28/7/2019).

Dari pantauan media ini, selain produksi getah menurun, harganya juga ikut-ikutan merosot. Dimana harga getah kualitas mingguan pada pasaran minggu lalu bisa mencapai Rp7.500/kg, kali ini hanya dihargai Rp7.000/kg.

“Harga getah turun lagi minggu ini, hanya dihargai Rp7.000/kg, belum lagi produksinya jauh menurun hingga 50 persen akibat gugur daun,” keluh Sunar, petani karet asal Tanah Abang.

Advertisements

Tentu dengan kondisi ini, diakui Sunar, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, dirinya menyambi jualan ikan secara berkeliling.

“Kalau hanya mengandalkan hasil sadapan, pasti tidak cukup. Karena penghasilan kami saat ini tidak lebih Rp200 ribu setiap minggunya, sementara anak sekolah ada tiga orang. Jadi setelah menyadap, saya berkeliling jual ikan sekitar desa kami,” katanya.

Terpisah, Ahmad Jhoni Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI mengakui bahwa untuk fluktuasi harga getah, pihaknya tidak bisa lalukan intervensi. Namun untuk jamur daun memang di wilayah PALI juga terindikasi terpapar penyakit itu. Hanya saja untuk penanggulanganya pihaknya tengah berkoordinasi dengan provinsi.

“Ada 78.000 hektar perkebunan karet di PALI, namun yang terpapar jamur daun sebagian besar pohon karet yang sudah produksi namun tidak terawat dengan baik. Bantuan pupuk telah diberikan dari pemerintah provinsi yang kita kawal penyalurannya ke kelompok tani yang mengajukan. Namun untuk penanganan jamur daun, kita menunggu instruksi dari Pemprov,” terang Ahmad Jhoni. (adj)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.