Laporan : A Putra
Lahat, Sumselupdate.com – Update terbaru kasus Covid 19 di Kabupaten Lahat cukup tinggi, yakni mencapai 81 orang yang terkonfirmasi positif, atau dalam proses perawatan.
Menurut Aiwa Marlina selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, 81 orang bertambah hanya pada bulan Februari 2022 saja.
“Sejak 12 Februari lalu, tercatat kasus pertama kali, setelah 4 bulan kita zero kasus. Dan hingga saat ini sudah ada 81 yang sedang menjalani proses, 69 diantaranya dirawat secara Isolasi Mandiri (Isoman), dan selebihnya di rumah isolasi Batay dan RSUD Lahat,” kata dia, Selasa (22/2/2022).
Menurut Aiwa, kasus itu bertambah dan diketahui sebagian besarnya, hasil tracing dari pekerja tambang di Kabupaten Lahat.
“Kita tidak tahu aktifitas mereka, namun sebagian besar yang positif itu pekerja tambang di Lahat. Mobilitas mereka kan tinggi, sering keluar masuk luar kota juga, jadi kemungkinan terpapar juga tinggi,” ujar dia.
Pihaknya juga meminta, untuk pekerja tambang agar rutin melakukan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Lahat, untuk mengetahui apabila ada yang terpapar.
“Langkahnya iya itu tadi, melakukan tes PCR, dari yang positif kita tracing, memang sebagian besar para pekerja itu, selebihnya kontak erat dari cluster keluarga,” tutur dia.
Ditanya mengenai level PPKM, Lahat saat ini masuk ke dalam PPKM Level dua. Namun saat ditanya mengenai apakah ada yang terpapar Omicron, pihaknya bum bisa memastikan.
“Sejauh ini mereka terkonfirmasi positif Covid 19, kalau mau tahu apabila ada yang terkena Omicron juga, kita harus kirim sampel ke Balitbangkes, karena Labkesda Lahat belum bisa melakukannya, Omicron itu lebih halus atau lebih kecil, alatnya belum ada,” ungkap dia.
Namun dikatakan Aiwa, masyarakat harus taat peraturan, dengan mematuhi Prokes di setiap aktivitas di luar rumah, dan mengikuti vaksinasi.
“Saya harap, masyarakat juga patuh, karena hal ini akan terus terulang, kita terjangkit lagi, jadi kita harus punya sistem imun yang kebal, yakni dengan vaksinasi, dan sebagai langkah antisipasi lainnya, tetap jaga Prokes,” pungkasnya. (**)