Muratara, Sumselupdate.com – Hingga hari kelima banjir yang merendam ribuan rumah masyarakat di 5 Kecamatan di bumi beselang serundingan yang membuat perekonomian lumpuh total. Ironisnya bantuan tak kunjung tiba dengan alasan stok belum memenuhi kuota.
Data terakhir, Jumat (1/3) stok bantuan korban banjir yang terkumpul di Dinas Sosial (Dinsos), beras berjumlah 9,5 ton, mie instan 295 dus, gula hanya 30 Kg, minyak sayur 60 liter, dan air mineral 200 dus serta telur 300 butir. Sedangkan korban banjir 43 desa di 5 kecamatan berjumlah 15.960 KK.
Terkumpulnya bantuan untuk korban banjir tersebut diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muratara dan sejumlah perusahaan yang beraktivitas di Bumi Beselang Serunding.
“Kita belum berani membagikannya, karena stok bantuan dengan korban banjir tak seimbang. Khawatir nanti terjadi hal yang tidak diinginkan diantara masyarakat,” ujar Kadinsos Zainal Arifin Daud
Pria dengan sapaan Ujuk ini menjelaskan lagi mengupayakan adanya bantuan dari provinsi supaya bisa menambah stok yang ada. Sehingga bisa dibagikan dengan masyarakat korban banjir.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi Sumsel supaya bisa membantu untuk memenuhi kuota stok bantuan sosial korban banjir tersebut,” ungkapnya seraya mengaku hari ini bantuan dari provinsi akan turun, tetapi untuk jumlah pastinya belum bisa ditentukan.
Dia mengaku nanti untuk pembagian akan melakukan penghitungan terlebih dahulu,supaya dalam menurunkan bantuan kepada korban banjir bisa merata. Nah, saat ditanya jika stok tetap tidak memenuhi kuota? dirinya menjawab nanti ada teknis tersendiri.
“Dalam pembagian bantuan nanti, tim kami akan berkoordinasi dengan kades dan camat untuk menurunkan langsung dengan korban banjir.” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Muratara Efriyansyah.S.Sos mengharapkan kepada Pemkab Muratara atau Dinsos dalam mebagikan bantuan harus tepat sasaran dan merata. Supaya tidak menjadi gejolak di antara masyarakat.
“Bagikan tetap pada sasarannya. Jangan sampai yang tidak terkena banjir menerima. Apa lagi dalam pembagian tidak merata.” Harapnya
Ia mengaku bahwa dirinya sudah turun langsung kelapangan dan mengecek jumlah masyarakat yang terkena banjir bahkan meninjau aset negara yang rusak kerena banjir. “Kita juga memiliki data dan akan dikoordinasikan dengan pemkab. Supaya akses jembatan gantung yang putus untuk segera diperbaiki,” tegasnya.
Terpisah, salah satu korban banjir yakni Rodia (40), warga Desa Rubuk Rumbai, Kecamatan Rupit mengaku, sejauh ini belum pernah menerima bantuan. Padahal mereka sudah sangat berharap karena tidak bisa bekerja dan stok makanan sudah habis.
“Cak mano kami nak membeli makanan sudah 4 hari kami tidak bisa bekerja. Bahkan kebun karet milik kami itu juga terendam banjir. Jadi kami sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah,” pungkasnya. (ain)