Atasi Kekeringan Lahan Pertanian, Pemdes Ulak Bandung, Muaraenim, Normalisasi Sungai

Selasa, 15 September 2020
Kades Ulak Bandung Nopiansyah

Muaraenim, Sumselupdate.com-Persawahan dan pertanian palawija di wilayah Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mulai mengalami kekeringan karena kekurangan pasokan air.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Ulak Bandung mengusulkan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Selancau dan Lubuk Nenggare.

Kades Ulak Bandung Nopiansyah, SPd, mengungkapkan, setiap musim kemarau kedua DAS tersebut selalu mengalami kekeringan hingga pihaknya mengajukan permohonan normalisasi kedua anak sungai kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim.

“Di tahun 1996, DAS ini tidak pernah kering dan cukup untuk irigasi persawahan yang ada di sekitarnya serta untuk penyiraman tanaman palawija. Namun dari tahun 1997 hingga sekarang DAS mengalami pendangkalan sehingga kemarau sedikit kering. Maka itu kita mengajukan permohonan normalisasi kedua DAS untuk irigasi sawah, pembuatan keramba ikan air tawar, dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah),” ungkap Nopiansyah, Selasa (15/9/2020).

Advertisements

Lanjut Nopiansyah, kedua DAS cukup panjang dan dapat mengatur lebih kurang 180 hektar persawahan di sekitarnya.

“Lebar aliran DAS ini mencapai 5 meter sedangkan panjang 2,5km, yang mana apabila di normalisasi akan mampu mengairi persawahan yang mencapai 180 hektar lebih, yaitu sawah Behengit dan Selancau, serta dapat dihubungkan ke persawahan Desa Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang,” lanjutnya.

Dia menambahkan, selain dari pengairan atau irigasi sawah, kedua DAS ini mampu dijadikan sebagai tempat agrowisata hingga kolam pemancingan.

“Jika normalisasi ini segera terlaksana kita akan mampu mensukseskan kabupaten Muaraenim dan Sumsel sebagai Lumbung Pangan, karena kita bisa menanam padi IP 200 dengan dua kali panen dalam satu tahun. Kemudian mampu menanam palawija dan sayuran, serta dapat juga dijadikan tempat agrowisata hingga kolam ikan air tawar,” jelasnya.

Dijelaskan Nopiansyah, Plt Bupati Muaraenim Juarsah sempat mengungkapkan akan menjadikan Ulak Bandung ini sebagai Lumbung Pangan di Kabupaten Muaraenim terkhusus di kecamatan Ujanmas.

“Plt Bupati Muaraenim Juarsah saat melakukan Program Bunga Desa di Desa Ulak Bandung pernah mengatakan, bahwa tahun depan desa kita dijadikan Lumbung Pangan Kabupaten Muaraenim, dan itu langsung ditegaskannya di hadapan kepala Dinas Pertanian,” pungkasnya.

Diketahui, hampir 90 persen masyarakat Desa Ulak Bandung bekerja sebagai petani. Sekitar 45 persen sebagai petani padi dan 45 persennya petani karet yang juga bertani padi dan palawija. (dan)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.