Anak Disekap dan Diperkosa, IRT Datangi Kantor Polisi

Minggu, 12 November 2017

Palembang, Sumselupdate.com – Hati siapa yang tak marah dan kesal jika anaknya sudah menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan yang dilakukan pacar anaknya sendiri.

Hal ini membuat Sinta Emil Eliyanti (43), warga Jalan Lintas Timur, Kecamatan Indralaya Utara, melaporkan kejadian yang dialami anaknya, LD (16) ke Polresta Palembang, Minggu (12/11/2017).

LD yang masih terlihat trauma didampingi ibunya (Sinta) menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu, (8/11), sekitar pukul 9.00, di kostan terlapor, M Taupik ,di Jalan Opi 6, perumahan Bogenvile, Kecamatan SU I, Palembang.

Peristiwa berawal, korban menerima pesan WA dari terlapor, untuk mengajak bertemu (datang-red), ke kostannya. Karena sudah berpacaran hampir 6 bulan, saat itu korban yang hendak pergi sekolah terpaksa minggat sekolah dengan mengunakan gojek LD, dari Inderalaya pergi ke Palembang.

Advertisements

“Saya itu sedang sakit, namun dipaksanya ke kostan. Ya terpaksa karena saya sudah sayang, dan kami pacaran, terpaksalah saya ke sana,” ungkap LD, tertunduk malu.

Namun, sesampai di kostan Taupik, LD pun bukan mendapatkan perlakukan yang baik dari sang pacar. Namun Taupik malah marah-marah, saat LD tidak mau diajak berhubungan badan layak suami-istri. Dengan tangan diikat di atas kepala dan kepala ditutupi batal, LD dipaksa Taupik
untuk melayani nafsu bejatnya.

“Sesampai di sana dia marah-marah Pak. Dia mau gituan, tetapi saya tidak mau. Lalu tangan saya diikat dan muka saya ditutup dengan batal. Dia pun membuka baju dan celana saya. Serta menggauli saya, hampir 10 kali selama tak pulang kami melakukan itu,” ungkapnya.

Ternyata, ketidakpulangan sang anak LD pun, keberadaannya dicari sang ibu, Sinta. Setelah mencari ke mana-mana, bahkan ke rumah orang tua Taupik yang terletak di Jalan Palembang-Prabumulih, Gang Lampung, Kecamatan Indralaya Utara, keberadan LD pun tak ditemukan.

Namun, setelah orang tua Taupik diminta bersama-sama mencari LD di kostan anaknya di Palembang, pada Jumat (10/11), sekitar pukul 23.00, rupanya ternyata benar LD sedang disekap di kamar Taupik.

“Kejadian ini bukan kali ini saja Pak terjadi. Sudah dua kali ini. Setiap anak saya tidak pulang pasti pergi bersama terlapor. Nah tetapi untuk yang ditiduri terlapor anak cerita dengan saya. Oleh itu kami laporkan ke sini,” ungkap Sinta terlihat kesal.

Selain itu, Sinta menuturkan LD juga sering diperas oleh terlapor. Ini diketahui Sinta setelah uang di ATM habis terkuras. “Jadi gini pak, ATM saya ini PIN-nya anak saya tahu. LD ini sering dimintai uang oleh terlapor, terhitung hampir total semuanya Rp6 juta, uang saya lenyap dari ATM,” katanya.

Lanjut Sinta, atas kejadian ini pihak keluarganya juga sudah meminta tanggung jawab dengan keluarga terlapor. Namun, keluarga terlapor tak mau tanggung jawab, dengan alasan anaknya (Taupik-red), masih kuliah.

“Saya sudah benar-benar meminta tanggung jawab Pak, tetapi keluarga tidak mau, dengan alasan anaknya masih kuliah,” ungkapnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui KA SPK Ipda Bambang membenarkan sudah menerima laporan korban.

“Laporan sudah kita terima, korban juga sudah kita minta Visum ke RS Bhayangkara, guna ditindaklanjuti oleh Unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA),” tandasnya. (tra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.