Jakarta, sumselupdate.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih berharap pemerintah memberi kepercayaan lebih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi leading sector pengelolaan anggaran soal literasi.
“Kemendikbudristek selama ini kurang mendapat kepercayaan menjadi leading sector mengelola anggaran di beberapa kementerian/lembaga itu,” ujar Fikri usai Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Panitia Kerja (Panja) Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan Komisi X ke Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Fikri, tidak adanya leading sector yang jelas atas pengelolaan anggaran literasi, menjadi salah satu indikator indeks literasi di Indonesia masih rendah. Bahkan Kemendikbudristek tidak merasa leading sector-nya.
Oleh karena itu, akhir Panja nanti akan ada konsolidasi, RDP lebih dalam lagi dan menghadirkan para pakar untuk disimpulkan.
“Jadi secara kelembagaan, literasi ini siapa yang menjadi dirigennya,” kata Fikri di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (22/09/2023).
Dikatakan, beberapa Kementerian di Indonesia juga memiliki mata anggaran soal literasi. Namun, program yang dijalankan masing-masing Kementerian, seringkali tidak disinkronkan.
“Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal juga ada anggaran literasi, Kemenkominfo juga ada literasi digital, kemudian Kemenko PMK juga ada Deputi Bidang Literasi dan Kreasi Inovasi. Lantas mana sesungguhnya yang harus kita mintai konsep menyeluruh tentang pembangunan literasi,” tuturnya.
Dia mendorong Kemendikbudritek untuk dipercaya pemerintah membuat konsep pembangunan literasi. Namun, kementerian lain perlu turut mendukung pelaksanaan konsep yang akan diusung Kemendikbudristek soal pembangunan literasi.
“Seharusnya Kemendikbudristek menjadi leading sector. Tetapi, kementerian lain tetap harus support. Karena gak bisa kita biarkan Kemendikbud, misalnya literasi digital kan tetap butuh Kemenkominfo,” tegasnya. (duk)