Palembang, Sumselupdate.com – Sebagai bagian dari Aliansi Masyarakat Peduli Pulau Kemaro (AMPPK) yang menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang akan menjadikan pulau Kemaro sebagai prioritas pengembangan destinasi wisata untuk mengembalikan identitas keluhuran Sriwijaya sebagaimana berita yang tersebar dalam media massa lokal.
Ketua Asosiasi Guru Sejarah (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Merry Hamraeny mengaku memiliki alasan menolak rencana Pemkot Palembang untuk membangun Pulau Kemaro menjadi destinasi wisata untuk mengembalikan keluhuran Sriwijaya.
“Pada dasarnya AGSI Sumsel sangat mendukung Pemerintah Kota dalam melaksanakan pembangunan di Kota Palembang, ” katanya, Kamis (18/3).
Palembang menurutnya adalah termasuk kota tua di Indonesia. Telah mencatat sejarah, dari zaman pra aksara, Sriwijaya, kerajaan Palembang/Kesultanan Palembang, zaman kemerdekaan, sampai dengan saat ini. Tentu saja banyak peninggalan sejarah yang terdapat di Kota Palembang.
“Berdasarkan data-data banyak berupa bangunan-bangunan cagar budaya yang terdapat di kota tercinta ini,” katanya.
Termasuk salah satunya Pulau Kemaro, berdasarkan fakta Pulau Kemaro bukan peninggalan Sriwijaya, tetapi sudah ada pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
“Kami sebagai guru sejarah harus menyampaikan sejarah harus sesuai dengan fakta-fakta. Jangan sampai nanti penafsiran yang kurang tepat nanti terus menerus diterima anak didik/peserta didik,” katanya.
Dia menyarankan kepada Pemerintah Kota Palembang, sebaiknya mengadakan kajian-kajian untuk memastikan kebenaran fakta tersebut dengan melibatkan komponen yang terkait.
Selain itu juga mendukung Pemkot Palembang untuk membangun Pulau Kemaro tanpa meninggalkan fakta sejarahnya.
AGSI Sumsel menurut Merry, siap mendukung pembangunan Kota Palembang sesuai dengan misinya Palembang Darussalam dan pembangunan yang bernuansa kota sejarah di Indonesia.
“Kami siap mendukung bapak Walikota Palembang dan jajarannya,” katanya. (bum)