Tahanan Kabur Ditembak Mati di Hutan

Rabu, 22 Februari 2017
ilustrasi

Kotawaringin, Sumselupdate.com – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menembak mati seorang tahanan bernama Emansyah alias Herman Naga (33) yang sempat kabur dari tahanan Markas Polsek Ketapang.

“Anggota kami terpaksa mengeluarkan tembakan karena dia berusaha melawan dan melukai anggota kami,” kata Kapolres AKBP Hendra Wirawan dikutip dari kompas.com, Rabu (22/2/2017).

Bacaan Lainnya

Herman Naga bersama tiga tahanan lainnya, yaitu Ujang (25), Ahmad Badarudin alias Mandra (18) dan Sudiansyah (33), kabur dari tahanan Markas Polsek Ketapang Sampit pada Selasa (14/2) dinihari dengan merusak kunci ruang tahanan.

Rabu (15/2/2017) malam, Ahmad Badarudin dan Sudiansyah bisa ditangkap. Selasa sore, giliran Herman Naga yang terendus persembunyiannya, bahkan terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan.

Kini tinggal Ujang yang masih dalam pengejaran. Herman Naga diketahui bersembunyi di hutan sekitar Sungai Benyamuk, Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Ketapang. Hutan ini berada di seberang sungai Mapolsek Ketapang.

Tim beranggotakan 10 polisi dipimpin Kapolsek Ketapang Kompol Purwanto Hari Subekti, awalnya kembali menyisir sepanjang pinggiran Sungai Mentaya. Ini mereka lakukan tiap hari sejak diketahui empat tahanan kabur ke kawasan itu.

Sekitar pukul 15.30 WIB, polisi mendapat informasi bahwa Herman Naga berada di sekitar Sungai Benyamuk di Desa Pelangsian. Tim langsung mendatangi lokasi dan menemukan sebuah pondok yang diduga ditinggali Herman Naga.

Saat digerebek, Herman Naga melakukan perlawanan dan bisa kabur masuk ke hutan. Polisi sempat kesulitan karena hutan cukup lebat.

Saat pencarian, tahanan kasus pencurian dan penganiayaan itu kembali muncul dan menyerang salah satu polisi. Melihat itu, polisi mengeluarkan tembakan peringatan namun tidak digubris sehingga terpaksa menembaknya.

Herman Naga akhirnya ambruk dan meninggal dengan tiga luka tembak di dada. “Pelaku tewas di lokasi kejadian. Dia terpaksa ditembak karena sudah membahayakan anggota yang melakukan penangkapan,” ujar Hendra.

Jenazah Herman Naga dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum, kemudian diserahkan kepada keluarga. Polisi masih mengejar satu tahanan yang masih kabur. (pto)

 

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.