Supaya THR Tak ‘Raib’ Tanpa Jejak, Coba Lakukan Ini

Rabu, 6 Juni 2018

Jakarta, sumselupdate.com – Kita pasti pernah mengalami ketika THR sudah turun lantas digunakan untuk belanja ini itu tapi pas dicek seperti nggak ‘berjejak’? Iya, THR habis tapi tidak terlalu jelas untuk apa.

Kalau seperti itu kondisinya, berarti ada kesalahan yang kita buat dalam memperlakukan THR. Menurut independent financial planner Debby Prazna Okky, kesalahan yang umum dilakukan sehingga THR seperti ‘menguap’ begitu saja adalah memperlakukan THR sebagai penghasilan atau gaji ke-13.

“Jadi mikirnya nggak apa-apa habis-habisin aja nih pengeluaran di bulan lain, kan ada THR. Bukan gitu mindset-nya,” tutur Okky, Selasa (5/6/2018) seperti dikutip dari detikcom.

Okky sebut, yang tepat adalah pengeluaran bulanan tercukupi dari penghasilan bulanan. Jadi kita nggak mengandalkan THR sebagai gaji ke-13. Sehingga, penggunaan THR memang buat kebutuhan hari raya.

Advertisements

“Tiap bulan stabil dulu, jangan utang sana sini terus untuk membayarnya mengandalkan THR. Padahal kebutuhan di hari raya juga banyak. Sehingga THR bukan gaji ke-13 tapi memang buat hari raya,” tambah Okky.

Makanya, dia menekankan supaya mengusahakan pengeluaran bulanan nggak lebih besar dari pendapatan. Sebisa mungkin alokasikan pendapatan 10 persen untuk investasi, 20 persen untuk kebutuhan diri, 30 persen (maksimal) untuk membayar cicilan, dan 40 persen untuk kebutuhan rumah tangga.

Terus bagaimana kalau kita mau menghabiskan THR? Kata Okky boleh-boleh saja tapi tetap mesti direncanakan. Sehingga, barang yang kita beli memang yang dibutuhkan dan berfaedah. Misalnya Bunda mau membeli motor dan pakai THR buat DP, boleh-boleh aja apalagi kalau motor itu bisa dipakai untuk mempermudah mobilisasi.

“Kalau mau beli kendaraan bermotor lihat cicilannya berapa. Jangan DP bisa kebayar tapi cicilan nggak bisa kebayar dari pendapatan bulanan, ini masuk ke maksimal 30 persen dari pendapatan buat cicilan,” kata Okky.

Misalkan mau menghabiskan THR untuk liburan karena selama ini udah cukup penat dengan kerjaan, boleh juga kok, Bun. Pesan Okky, intinya kita perlakukan THR bukan sebagai gaji ke-13 dan buat perencanaan THR dipakai untuk sesuatu yang memang bermanfaat. (adm3/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.