Soal Kasus Dokter di RSUD Talang Ubi Jadi Korban Penganiayaan, Begini Penjelasan Polisi

Senin, 1 Mei 2023
Tangkapan layar video pemukulan terhadap dokter yang bertugas di RSUD Talang Ubi

PALI, Sumseludpate.com — Polisi angkat bicara terkait viralnya video pemukulan terhadap dokter M. Fadli Hartanu, salah satu dokter yang bertugas di RSUD Talang Ubi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan. Polisi pun menyebut kasus tersebut terus diusut.

Bahkan polisi menyatakan bahwa melalui Satreskrim Polres PALI, pihaknya tengah memburu pelakunya yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Hal itu disampaikan Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Yudishtira disampaikan Kanit Pidum Ipda Yusuf Afrian, STrk belum lama ini.

Dijelaskannya bahwa Satreskrim Polres PALI tidak diam dalam menyikapi kasus penganiayaan terhadap tenaga medis meskipun kasus tersebut terjadi pada tahun 2020 lalu.

Advertisements

“Sejak laporan masuk di tahun 2020 lalu, kasus itu langsung diproses dan langsung dilakukan penyelidikan dengan memanggil saksi-saksi,” ungkap Ipda Yusuf.

Bukan hanya para saksi, Ipda Yusuf juga mengaku pihaknya pada tahun 2020 lalu telah memanggil tersangka sebanyak dua kali.

“Saat itu memang kami belum bertugas di Polres PALI, namun dari data yang ada, tersangka sudah dua kali dipanggil tapi mangkir,” sebutnya.

Setelah dua kali pemanggilan tidak direspon, Ipda Yusuf menyatakan bahwa saat itu telah dilakukan penjemputan ke rumah tersangka.

“Saat dilakukan penjemputan, rupanya tersangka itu sudah pindah,” tukasnya.

Dengan adanya video tersebut, Ipda Yusuf menegaskan Satreskrim Polres PALI telah menggelar perkara, untuk menentukan status tersangka menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Saat ini saja kami terus memburu dan mencari informasi keberadaan tersangka,” tandasnya.

Video Pemukulan Viral di Medsos

Sebuah postingan berisi video pemukulan terhadap seorang dokter yang bertugas di RSUD Talang Ubi viral di media sosial facebook.

Video tersebut diunggah akun facebook M Fadli Hartanu, yang merupakan korban pemukulan tersebut yang dilakukan salah satu keluarga pasien.

Video yang berasal dari rekaman CCTV ruang IGD RSUD Talang Ubi itu terjadi tahun 2020 lalu.

Korban juga menceritakan kronologis kejadiannya serta menerangkan bahwa kasus tersebut saat ini telah diserahkan ke pihak penegak hukum.

Korban penganiayaan dr. M. Fadli Hartanu saat ditemui di ruang kerjanya menerangkan, kejadian pemukulan terhadap dirinya berawal dari dugaan keluarga pasien yang menuduh pihak rumah sakit mempersulit proses rujukan.

“Kejadian itu berawal dari adanya pasien dari desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, yang masuk ke ruang IGD RSUD Talang Ubi. Saat itu saya tengah jaga di ruang tersebut,” katanya.

Pasien tersebut perlu penanganan bedah karena didiagnosa mengidap usus turun dan ambeyen.

Namun saat itu kebetulan dokter bedah tidak di tempat, oleh sebab itu pasien butuh rujukan karena harus segera diambil tindakan.

Untuk rujukan, dr Fadli katakan sudah penuhi proses sesuai SOP.

“Sempat kita tawari untuk rujukan ke rumah sakit Muaraenim dan Rumah Sakit Palembang, tetapi pihak keluarga pasien ingin di rumah sakit Bunda,” ujar dr Fadli.

Setelah mengajukan rujukan ke Rumah Sakit Bunda, dr Fadli sebut pihak rumah sakit itu meminta skrining.

“Setelah proses skrining kita kirim ke Rumah Sakit Bunda, tapi respon dari pihak Rumah Sakit Bunda saat itu belum ada tanggapan lagi. Karena telat direspon, pihak keluarga menuduh pihak rumah sakit Talang Ubi mempersulit proses rujukan,” terangnya.

Mungkin tidak sabar, lanjut dr Fadli saat subuh tiba, diduga pasien atau keluarga pasien mencabut selang bantu makan ke lambung dan selang air seni dari tubuh pasien tanpa sepengetahuan rumah sakit.

“Setelah dicabut selang itu, pasien kejang dan detak jantung pasien terhenti. Kami telah berupaya melakukan penanganan medis sesuai SOP, namun pasien tidak tertolong,” jabarnya.

Setelah itu, dr Fadli berupaya menjelaskan ke pihak keluarga, namun pihak keluarga sepertinya tak terima dan sempat mengancam akan dilaporkan ke pihak berwajib dan ke media.

“Saat kami jelaskan, pihak keluarga tambah panas dan akhirnya memukul saya. Setelah itu pihak keluarga pasien yang memukul saya sempat mendatangi Mapolres PALI untuk melaporkan kami, tapi infonya tidak direspon,” ujarnya lagi.

Atas kejadian itu, dr Fadli melaporkan ke Mapolres PALI.

“Saat itu Laporan kami sudah di proses pihak kepolisian. Sempat terhenti kasus itu dan sengaja kami diamkan menunggu itikad baik dari pihak keluarga pasien. Namun yang datang saat itu hanya pengacaranya,” ulasnya.

Dengan berlarutnya kasus tersebut, dr Fadli merasa kesal dan kemarin dirinya mengunggah video itu dan langsung viral.

“Saya berharap kepolisian bisa memproses kembali kasus itu. Untuk proses damai, saat ini saya belum terpikir. Pastinya saya serahkan ke pihak penegak hukum,” harapnya. (adj)

Yuk bagikan berita ini...

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.