Inderalaya, Sumselupdate.com
Hanya butuh beberapa hari, aparat Reskrim Polsek Muarakuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) berhasil mengungkap peristiwa pembunuhan yang menimpa Sandri bin Sodri (15) yang merupakan warga Desa Sukajadi RT 4, Kecamatan Muarakuang.
Tewasnya siswa kelas 3 SMP Sukacinta dilatari aksi pembegalan yang dilakukan tersangka Wendi Syahfutra bin Samsuri (19), warga Desa Sukacinta, Kecamatan Muarakuang dan Ari bin Adit (21), warga Desa Ramakasih, Kecamatan Muarakuang.
Keduanya diciduk aparat Rabu (10/2) malam. Tersangka Wendi Syahfutra ditangkap di Desa Sukacinta, Kecamatan Muarakuang. Pelaku dicokok di dekat rumahnya saat masyarakat bersama anggota Mapolsek Muarakuang pimpinan Kapolsek Ipda Usman Tabroni melakukan patroli.
Mereka pun akhirnya menemukan tersangka bersembunyi di dalam sumur sekitar pukul 20.00. Sementara tersangka Ari yang ketakutan bayangan wajah korban, akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Tanjungraja sekitar pukul 24.00.
Kapolsek Muarakuang Ipda Usman Tabroni didampingi Bripda Debi mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengamankan sepeda motor Yamaha V-ixion hitam yang dicuri dari korban.
Motor tersebut sehari sebelumnya sudah dititipkan Wendi di rumah pamannya di Desa Tanah Abang, lantaran adanya informasi kehilangan motor akhirnya pamannya melaporkan ke Mapolsek ada motor yang dititipkan di rumahnya.
“Dia ini mengambil motor yang dipakai korban merek V-ixion. Sebelumnya Wendi dan Ari menghentikan motor korban kemudian mengajak korban minum anggur merah yabg telah dicampur sebungkus putas, sementara mereka meminum anggur merah lainnya yang tidak dicampur racun.
Kemudian korban muntah tiga kali dan badannya lemas jatuh telentang ke tanah. Bukannya tewas, korban berdiri kembali dan berteriak memanggil Umak.
Tak ayal hal ini membuat tersangka terkejut, akhirnya mulut ditutup dan lehernya dicekik, setelah lemas korban dibawa berboncengan bertiga menggunakan motor, setelah tewas mayat dibuang ke Sungai Ogan.
Tersangka Wendi dan Ari mengaku sebenarnya target pembunuhan bukan Sandri melainkan Ira atau Frengki. Namun saat itu yang mengendarai motor V-Ixion adalan Sandri. (pri)