Palembang, Sumselupdate.com –Dalam satu minggu ke depan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA), SMK, dan Madrasyah Aliyah (MA) sudah harus menerima Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
Pendistribusian ditandai dengan penyerahan secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Wakil Gubernur H Ishak Mekki kepada perwakilan sekolah.
Dalam penyerahan ijazah dan SHUN ini, Wagub Sumsel Ishak Mekki didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Sumsel, Drs Widodo, Mpd di Graha Bina Praja, Sabtu, (23/7).
Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis, dan diterima oleh perwakilan diknas seluruh kabupaten/kota se-Sumsel.
Selanjutnya 126.140 ijazah dan SHUN akan dibagikan ke seluruh sekolah, di mana total SMA sebanyak 56.995 lembar, SMK 25.544 lembar, dan MA serta Paket C berjumlaah 43,601 lembar ijazah.
Pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumsel mengharapkan, siswa-siswi yang akan menerima ijazah, untuk terus mengembangkan prestasi.
Menurutnya, Pemprov Sumsel akan terus berusaha memberikan kontribusi untuk peningkatan pendidikan dengan program sekolah gratis seperti yang sudah dicanangkan dan dilaksanakan Gubernur H Alex Noerdin selama ini dari tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi.
Program ini bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswi yang berprestasi untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Namun Diakui Ishak, masih adanya kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel.
Kendala ini dikarenakan kurangnya tenaga pengajar di sejumlah daerah sehingga menyebabkan tidak meratanya hasil kemampuan tingkat pendidikan di kota dengan daerah.
Maka dari into, Pemprov siap merekrut guru-guru berkualitas yang bersedia mengajar di daerah pinggiran, agar pendidikan di daerah bisa sama lebih baik kwalitasnya dengan di pusat kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengungkapkan, Sumsel termasuk sepuluh besar provinsi yang tergolong cepat membagikan ijazah dan SHUN terhadap seluruh sekolah.
“Untuk diketahui di Provinsi Jawa Tengah, di mana ijazah itu dicetak terhitung hari ini belum dibagikan. Kita bukan pertama, tapi bukan yang terlambat,” ujarnya membandingkan.

Widodo berharap, para siswa-siswi dalam kurun waktu satu minggu ke depan mereka sudah mendapatkan ijazahnya. Selanjutnya, segera bisa dipergunakan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat melanjutkan pendidikan selanjutnya.
“Paling cepat minggu depan, karena ijazah ditulis tangan, bila ada pungutan tambahan biaya itu wajar karena tidak seluruh guru bagus menulis, akan ada tenaga tulis tangan yang bagus, namun tidak akan memberatkan orang tua,’’ tutup Widodo menjamin. (ery)