Satu Jam Aksi Sosial Wartawan OKU, Berhasil Kumpulkan Dana 9 juta Lebih

Jumat, 21 Desember 2018
Aksi spontan penggalangan dana yang dilakukan oleh wartawan OKU, Jumat (21/12/2018)

Baturaja, sumselupdate.com – Penggalangan dana yang dilakukan sejumlah wartawan koran cetak, online dan televisi yang bertugas di wilayah OKU, Jumat (21/12/2018), berhasil mengumpulkan dana lebih kurang sebesar Rp 9.879.000.

Aksi sosial pengalangan dana untuk Bayi dari ibu Reni warga Lubuk Rukam Baturaja, yang belum bisa keluarkan karena belum memiliki biaya membayar rumah sakit.Kegiatan yang dilakukan spontan ini, lebih kurang satu jam.

Pantauan di lapangan, aksi penggalangan dana ini disambut baik masyarakat. Sumbangan dari kawan-kawan media saja sudah mencapai jutaan rupiah. Belum lagi dari masyarakat dan pihak lain.

Herman, seorang wartawan mengatakan, kegiatan sosial ini dilaksanakan tanpa ada maksud untuk menyudutkan pihak lain. Ini murni untuk membantu sesama. Mengingat keluarga pasien tidak mampu makanya penggalangan dana ini dilakukan.

Advertisements

“Alhamdulillah sambutan cukup baik. Hasil pengalangan dana ini akan kami sampaikan atau serahkan kepada pihak keluarga. Kami mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan dan dan masyarakat yang telah menyumbangkan uang mereka untuk bayi ibu Reni,” kata Herman.

Diberitakan sebelumnya, terjepit masalah perekonomian, seorang ibu bernama Reni, warga Lubuk Rukam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merasa bingung. Ia mengaku baru saja sekitar beberapa hari lalu melahirkan anaknya yang ke dua berjenis kelamin laki-laki di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.

Namun karena tidak memiliki uang, ia mengaku tidak bisa membayar biaya perawatan sehingga anaknya belum bisa dibawa pulang.

Saat dibincangi wartawan Reni tidak banyak bicara. Ia menceritakan saat ini anaknya masih di rumah sakit belum bisa pulang karena belum memiliki biaya pengobatan sebesar lebih kurang Rp 6 juta lebih.

“Saya masuk rumah sakit sekitar tanggal 11 kemarin. saya melahirkan kondisi pecah ketuban sehingga bayi mengalami perawatan,” kata Reni tidak banyak bicara.

Di samping itu pihak keluarga pasien mengaku bernama Ita, memenceritakan jika keponakannya ini orang tidak mampu. Saat mau masuk rumah sakit karena tidak ada KTP, KK, tidak ada jaminan kesehatan dan Surat Nikah, makanya suami keponakannya itu bertandatangan di atas materai bahwa perawatan dilakukan umum.

“Kata rumah sakit umum itu bayar. Sekarang ini setalah dirawat beberapa hari, dia ini tidak punya uang untuk bayar pengobatan sebesar lebih kurang Rp 6 juta lebih,” katanya kepada wartawan.

Ia menceritakan, sebagai upaya sudah menemui pihak rumah sakit dan mendapat bantuan Rp 700 ribu dari pihak rumah dakit. Selanjutnya disarankan meminta surat keterangan miskin dari kades.

“Kata orang di rumah sakit jika pembayaran lebih kurang sebesar Rp 6 juta lebih sudah dilunasi, maka untuk hari inipun sudah bisa pulang,” ceritanya. (wid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.