Penyertaan Modal Tersendat, Bank Sumsel Babel Dinilai Bakal Sulit Bersaing dengan Bank Lain

Senin, 26 September 2016
Gedung Bank Sumsel

Palembang, Sumselupdate.com – Terkait penyertaan modal ke PT Bank Sumsel Babel (BSB) dari Pemerintah Provinsi Sumsel yang tersendat hingga 31 Desember 2021 mendatang, BSB dinilai akan sulit bersaing dengan bank-bank lain.

“Tertundanya penyertaan modal itu, tentunya bakal berdampak bagi bank milik BUMD ini, misalnya bersaing dengan bank-bank lain milik BUMN,” ungkap Pengamat Ekonomi Yan Sulistio, saat dikonfirmasi melalui ponsel, Senin (26/9/2016).

Menurut dia, jika penundaan penyertaan modal tersebut hanya selama setahun, BSB masih sanggup bertahan. Tapi jika sudah lebih dari setahun, malah selama 5 tahun tentunya bakal kesulitan.

“Saya melihat kalau hanya 1 tahun tertundanya masih sanggup mengatasinya, tapi kalau lebih dari setahun bank itu dapat mengalami penurunan baik dari penjualan maupun pendapatan,” jelas dia.

Advertisements

Karena, sambungnya, tanpa adanya penyertaan modal yang begitu besar, bank ini tak dapat melakukan untuk buka cabang. Sebab, untuk itu dibutuhkan biaya yang besar.

“Apalagi untuk kesejahteraan karyawan bisa tidak terpenuhi. Jadi memang penyertaan modal ini dibutuhkan untuk penambahan modal dalam kinerja BSB. Tapi jika kondisi Pemprov Sumsel sedang kosong banyak yang harus
dikeluarkan dan penyertaan modal tertunda, ya wajar saja,” tutur dia.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) (Sumsel), memastikan penundaan penyertaan modal pada PT Bank Sumsel Babel (BSB) yang direncanakan 2016. Rencananya pembayaran penyertaan modal bank plat merah itu dilakukan paling lambat hingga 31 Desember 2021 mendatang.

“Tahun 2021 itu paling lama, kalo bisa sebelumnyalah,” kata Gubernur Sumsel  H Alex Noerdin selepas menghadiri paripurna DPRD Sumsel, Senin (19/9) lalu.

Menurut Alex, pada tahun ini sulit untuk menambah penyertaan modal ke BUMD tersebut, mengingat Dana Alokasi Umum (DAU) pada empat bulan terakhir ditunda, dan baru akan dibayarkan pada 2017 mendatang.

“Jadi 4 bulan ini (dana) untuk bayar gaji, tunjangan, operasional, listrik dan sebagainya. Bayangkan itu, narik sini- situ efisiensi lagi. Boro-boro penyertaan modal sehari-hari saja sulit, tapi hebatnya kita membangun terus tanpa APBD, melainkan ada APBN maupun pihak ketiga (swasta),” ujarnya.

Dalam penyampaiannya dalam paripurna DPRD, menurut Gubernur, berdasarkan ketentuan pasal 3 Perda No 14 tahun 2011, Pemprov Sumsel melakukan penambahan penyertaan modal pada PT BSB sebesar Rp360 miliar, sehingga jumlah keseluruhan menjadi Rp600 miliar.

Padahal sesuai ketentuan pasal 5 ayat (1) perda no 14/2011 dimaksud, pernyertaan modal Pemprov Sumsel tersebut, akan direalisasikan dalam jangka waktu paling lama lima tahun, sejak Perda tersebut diundangkan (2 November 2011) atau paling akhir 2016.

“Sehubungan dengan kemampuan dan kondisi keuangan Pemprov saat ini, maka terhadap ketentuan batasan jangka waktu penyertaan modal dimaksud belum dapat dipenuhi. Sehingga perlu dilakukan perubahan terhadap jangka waktupemenuhan penambahan penertaan modal Pemprov Sumsel,” jelasnya.

Ditambahkannya, sampai saat ini penambahan penyerataan modal dari Pemprov Sumsel untuk PT BSB baru teralisasi sebesar Rp125 miliar.

“Untuk itu kami mengusulkan, batasan jangka waktu penambahan penyertaan modal, yang masih terhadap kekurang sebesar Rp235 miliar tersebut dilakukan paling lambat 31 Desember 2021,” tandasnya.

Alex berharap dengan penundaan penyertaan modal ini. BUMD di bidang perbankan (BSB) perlu menumbuhkan budaya koorporasi dan profesionalisme, antara lain melalui perluasan jaringan perbankan dan peningkatan modal
usaha.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BSB, Samiluddin mengemukakan, penundaan penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel terhadap BSB hingga tahun 2021, justru berdampak positif. Karena jika diperpanjang ini membuka ruang untuk dapat melakukan setoran.

Meski demikian diakuinya, dengan adanya penyertaan modal juga tentunya membuat peran BSB lebih meningkat dalam pembangunan ekonomi di Sumsel.

“Ke depan dengan perpanjangan hingga lima tahun ke depan ini, BSB tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa dan sama sekali tak terganggu. Dan saat ini kita ikuti proses saja dulu,” tutup dia. (man)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.