Penanganan Corona RI Mendapat Persepsi Terburuk, Ini Kata Istana

Rabu, 1 April 2020
Ali Mochtar Ngabalin

Jakarta, Sumselupdate.com – Indonesia disebut menempati posisi terburuk dalam indeks persepsi kecukupan pemerintah dalam penanganan virus Corona (COVID-19) dibanding negara-negara tetangga. Istana menegaskan pemerintah selama ini telah bekerja secara konkret dalam mengatasi pandemi COVID-19.

“Presiden Jokowi konkret kerja,” kata Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Bacaan Lainnya

Ngabalin menjelaskan berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani COVID-19. Mulai dari penetapan status kedaruratan kesehatan masyarakat hingga pemberian bantuan sosial kepada masyarakat.

“Indonesia di bawah komando Presiden Jokowi, panglima perang kalau saya sebut. Dia dengan tenang, dengan sabar justru menyiapkan RS khusus untuk penderita COVID-19. Pemerintah juga memberikan jaminan ketersediaan logistik. Pemerintah mendatangkan alat kesehatan, memberikan batuan tambahan untuk pemegang kartu sembako, memberikan bonus untuk tenaga kesehatan. Ini konkret kerja,” tuturnya.

Sebagian negara-negara yang dipersepsikan publiknya punya penanganan baik terhadap COVID-19 adalah negara-negara yang memberlakukan karantina wilayah, seperti Malaysia, China dan Italia. Ngabalin justru berpikir sebaliknya. Menurutnya, satu-satunya negara yang berhasil dalam melakukan lockdown hanyalah China.

“Italia, Malaysia, Inggris, sama Amerika. Negara sedemokratis Amerika Serikat semua gagal. Satu-satunya yang berhasil itu Wuhan. Malaysia yang terinfeksi COVID-19 itu justru naik 500% dibanding sebelum lockdown. Italia, setelah sebulan lockdown, penduduknya frustasi. India, baru beberapa hari lockdown, rakyatnya sudah melakukan perlawanan,” kata Ngabalin.

Ngabalin menegaskan, pemerintah tengah berupaya keras untuk memerangi wabah COVID-19. Menurutnya, tak perlu harus membandingkan penanganan satu negara dengan negara lainnya. Sebab, setiap negara memiliki karakteristik masing-masing.

“Sehebat apapun kekuasaan negara dan pemerintah, kalau masyarakat tidak disiplin. Kenapa Wuhan berhasil, karena masyarakatnya disiplin,” ujarnya.

Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensat), menyoroti persepsi publik terhadap penanganan virus Corona oleh pemerintah Indonesia. Bila dibanding negara-negara tetangga, penanganan COVID-19 oleh Indonesia dinilai buruk oleh publik sendiri.

“Indonesia menempati posisi terburuk dalam indeks persepsi kecukupan pemerintah dalam penanganan COVID-19,” kata Hendri dalam keterangan pers tertulis kepada wartawan, Selasa (31/3/2020).

Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini sedang menyitir survei kolaboratif 12 institusi termasuk Harvard, Cambridge, Warwick. Berikut hasil persepsi masyarakat terhadap penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah masing-masing. Semakin mendekati angka nol, semakin bagus hasil persepsi publiknya.

– Indonesia: 0,919 pada skala 0-1
– Malaysia: 0,0522
– Filipina: 0,671
– Italia: 0,296
– China: 0,116

“China yang menjadi asal mula pandemi ini, publiknya menganggap langkah-langkah yang dilakukan pemerintahnya tepat dan cukup,” kata Hensat. (adm3/dtc)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.