Palembang, Sumselupdate.com -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) membentuk Gerakan Pengendalian Hutan dan Lahan (Radalkarhutla). Pembentukan satgas ini menindaklanjuti rapat koordinasi (Rakor) antisipasi kebakaran hutan dan lahan pada 22 Januari lalu.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin langsung bertindak sebagai koordinator. Sementara wakil koordinator dijabat Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Purwadi Mukson dan Kapolda Sumsel Irjend Joko Prastowo.
Staf Ahli Gubernur Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani mengatakan, Radalkarhutlah akan terdiri dari tiga sub koordinator. Pertama, Satgas Pemberdayaan Masyarakat Desa Peduli Api dengan tugas pendidikan lingkungan/sosialisasi, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, pemantauan hotspot, dan evakuasi.
Kedua, Satgas Siaga Darurat Asap dengan tugas pengamanan teritorial, operasi (darat, laut/perairan, udara), dan kesehatan. Ketiga, Satgas Penegak Hukum yang tugasnya sosialisasi penegakan hukum, evaluasi SOP Sapras dan Damkar, solusi konflik lahan, dan patrol.
”Belum ada provinsi lain yang membentuk satgas seperti ini. Sumsel menjadi yang tercepat di Indonesia mengantisipasi Karhutla. Ini menunjukkan bahwa Sumsel benar-benar serius mengantisipasi kebakaran hutan,” kata Najib usai Rapat Pembentukan Radalkarhutla yang berlangsung di Ruang Rapat Bina Praja Setda Sumsel, Jumat (19/2).
Nantinya, pada 3 Maret mendatang, diadakan ‘launching’ yang dipusatkan di Griya Agung. Kegiatan ini akan dihadiri sedikitnya 1.320 personil yang terdiri dari TNI, Polri, PMI, Satpol PP, Masyarakat Peduli Api, serta 500 tamu undangan.
Salah satunya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang akan menuju Kabupaten OKI untuk melakukan penanaman pohon.
Dia mengungkapkan, untuk mengantisipasi kembalinya kebakaran hutan di Kabupaten OKI pihaknya menyarankan saksi atau pelaku pembakaran dibawa ke Palembang. Tujuannya untuk segera dilakukan pemeriksaan forensik, sehingga menimbulkan efek jera. (erk)