Palembang, Sumselupdate.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api yang sudah ditetapkan sejak 2014 lalu hingga kini masih terus melakukan pembebasan lahan. Yang mana, lahan yang sudah dibebaskan untuk pembangunan pusat ekonomi baru di Sumatera Selatan tersebut baru mencapai 157 hektare.
Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel IGB Surya Negara mengatakan, dari total luasan 2.030 hektar lahan yang akan digunakan untuk KEK baru 67 hektar yang dibebaskan Pemprov Sumsel dan 86 hektarnya sudah dibebaskan oleh PT Sriwijaya Tanjung Carat (STC).
“Target kita tahap pertama ini untuk pembebasan lahan 217 hektar, realisasinya baru 67 ditambah 86 hektar jadi 153 hektar,” ujar dia, Rabu (2/1/2018).
Maka itu, pihaknya bersama Pemprov Sumsel sudah melayangkan surat permohonan perpanjangan operasional KEK ini ke Dewan Nasional KEK hingga Juli 2019 mendatang.
Lanjut dia, sementara untuk investor yang berminat sudah ada lima perusahan, namun yang positif baru dua yaitu PT Hydro Cipta Energy (pengelolaan air dan limbah) dan PT Indocoal Internasional (power plant).
Ia juga menuturkan, tiga perusahaan yang masih dalam tahap pendekatan yaitu PT Dex Indonesia dalam bidang oil refinery, PT SKAL dalam bidang pengelolaan air sungai dan Sungdong A dan G Co Ltd dalam bidang galangan kapal.
“Untuk nilai investasinya PT Hydro Cipta Energy USD 1,2 miliar, PT Indocoal Internasional USD 2,8 Juta, PT Dex Indonesia USD 396 Juta, PT SKAL USD 100 Juta dan Sungdong A dan G Co.Ltd USD 2 miliar,” tutup dia. (pra)