PDSPME Siap Bersinergi Sukseskan Proyek Hilirisasi Batubara

Selasa, 17 November 2020
Direktur Utama Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Muara Enim (PD SPME) Novriansah Regan, S. Hut

Muaraenim, Sumselupdate.com – Proyek hilirisasi batubara kini telah menjadi program prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Proyek peningkatan nilai tambah batubara ini selain dapat meningkatan pendapatan nasional juga diharapkan memiliki dampak positif bagi kesejahteraan daerah.

“Hilirisasi batubara ini penting dalam rangka ketahanan energi dan peningkatan pendapatan nasional. Namun pada saat yang sama proyek hilirisasi ini juga diharapkan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan daerah,” ujar Direktur Utama Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Muara Enim (PD SPME) Novriansah Regan, S. Hut, Selasa (17/11/2020).

Menurut Regan, dampak hilirisasi batubara bagi kesejahteraan daerah ini sangat logis mengingat sumber daya batubara itu berada di daerah.

Advertisements

Begitu juga Kabupaten Muaraenim yang memiliki cadangan batubara cukup besar, Regab menilai, sudah semestinya Muaraenim mendapat manfaat dari proyek hilirisasi batubara ini, baik melalui pendapatan daerah yang sah ataupun pelibatan sumber daya lokal dalam program strategis nasional ini.

PD SPME sebagai perusahaan daerah milik Pemkab Muaraenim, sambung Regan, siap berkontribusi dan bersinergi demi suksesnya proyek hilirisasi batubara ini.

Terlebih PD SPME melalui anak perusahaan PT Bumi Sekundang Enim Energi (PT. BSEE) hasil patungan dengan grup PT Baramulti ini memiliki lahan batubara seluas 12.880 Ha dan telah memiliki IUP (izin Usaha Pertambangan).

“Sumberdaya batubaranya sangat besar yakni mencapai 1 miliyar ton dan cadangannya sebesar 114,16 juta ton. Sejauh ini pemanfaatannya belum maksimal karena kualitas batubaranya berkalori rendah,” sebut Regan.

Dengan mengacu pada arahan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara 30 Tahun Perhapi, Senin (14/9/2020) lalu bahwa optimalisasi pemanfaatan batubara kualitas rendah dan upaya hilirisasi diharapkan menjadi paradigma baru industri pertambangan nasional, Regan pun berharap sumber daya batubara milik PD SPME dapat termanfaatkan secara optimal.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM saat ini setidaknya sedang merealisasikan empat jenis peningkatan nilai tambah batubara. Yakni coal upgrading, gasifikasi batubara atau coal to Dimethyl Ether (DME), pembuatan briket, dan cokes making.

Beberapa proyek hilirisasi batubara tersebut ada di Sumatera Selatan (Sumsel) yakni proyek coal to Dimethyl Ether (DME) dikerjakan oleh konsorsium PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang direncanakan akan beroperasi pada 2024 untuk menghasilkan DME sebagai substitusi LPG. Selanjutnya, PTBA akan melakukan penambahan pabrik briket pada tahun 2026 dan 2028 dengan kapasitas 20.000 ton per tahun.

Sebelumnya telah eksisting pengolahan briket PT Thriveni di Banyuasin, Sumsel, dengan produk 79.000-85.000 ton per tahun. Selain itu, pabrik pengolahan briket PTBA di Tanjung Enim, Sumsel dengan produksi 10.000-20.000 ton per tahun. (rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.