Palembang, Sumselupdate.com – Setelah deflasi tiga bulan berturut-turut, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi 0,18 persen.
Selain karena beberapa harga sembako naik, di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat lebih menahan diri untuk pengeluaran pembelanjaan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, penyumbang inflasi ini yakni naiknya harga cabai merah 27 persen, bawang merah 13,61 persen, bahan bakar rumah tangga LPG 3kg, dan 12kg 0,79 persen.
“Inflasi di Palembang dan Lubuklinggau ini lumayan tinggi 0,18 persen,” katanya.
Endang mengatakan, pada Juli, Agustus dan September lalu, deflasi secara berturut-turut karena konsumsi rumah tangga yang belum stabil. Deflasi kali ini dipicu stimulus tarit angkutan udara, dan keringanan biaya beberapa pendidikan perguruan tinggi.
“Sementara inflasi ini, di masa pandemi mereka lebih menahan diri, tidak melakukan pengeluaran yang tidak penting,” katanya.
Selain itu, sektor Pariwisata masih terpengaruh dampak Covid-19. Dimana sejak April hingga sekarang, tidak ada penerbangan Wisatawan Mancanegara (Wisman).
Meski tingkat hunian hotel bintang saat ini 42,81 persen, terutama didominasi hotel bintang 4, dipengaruhi spesial prize.
“Rata-rata lama menginap 1,92 hari atau belum sampai 2 hari,” katanya. (iya)