Mafia Kardus Dunia Merajalela, Indonesia Pasar Potensial

Sabtu, 15 Agustus 2020

Madrid, Sumselupdate.com – Kardus daur ulang bisa dijual dengan harga sampai £80 (Rp1,5 juta) per ton.

Mendaur ulang kardus bekas mungkin sering kali dianggap merepotkan, tapi ada banyak uang yang bisa didapatkan dari sampah yang disebut “emas krem” ini.

Dan sayangnya, ia menarik perhatian para kriminal di seluruh dunia.

Kardus-kardus bekas curian diekspor ke berbagai negara, terutama Asia Tenggara; dan Indonesia disebut sebagai salah satu pasar potensialnya.

Advertisements

Para garong meraup untung besar dengan mencuri kardus bekas yang dibuang untuk didaur ulang, dan menjualnya kembali.

Ini berarti perusahaan daur ulang yang sah, pemerintah kota, serta otoritas lokal lainnya yang semestinya mendapat pemasukan dari penjualan kardus bekas, kehilangan puluhan juta.

“Sejujurnya, kebanyakan dari kami tak peduli siapa yang ambil, yang penting ia dibawa pergi,” kata seorang penjaga toko di distrik Chamartin yang sibuk di pusat kota Madrid.

Di belakangnya berdiri dua tempat sampah daur-ulang berwarna biru yang terkenal di ibu kota Spanyol itu.

Hingga Februari tahun ini, kedua tempat sampah tersebut telah dirampok setiap hari oleh salah satu dari banyak geng perdagangan kardus daur ulang di kota itu.

Sementara itu, beberapa kilometer dari sana, di kantor pusat Layanan Perlindungan Alam (Seprona) dari kepolisian Guardia Civil, tergantung sebuah peta kota Madrid yang dipenuhi titik-titik berwarna.

Ada 18 warna yang menandai 18 rute yang digunakan oleh berbagai geng.

Seprona diajak untuk membantu mengatasi masalah ini pada 2018 setelah kepolisian kota Madrid, Policia Municipal Madrid, gagal melakukannya dengan kebijakan denda bagi siapapun yang kedapatan mencuri kardus bekas.

Diperkirakan, hampir setengah dari total kardus yang seharusnya didaur ulang di Madrid dicuri. (adm3/vvn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.