KJRI Jeddah dan Pokjar Madinah Tandatangani Kerja Sama Pendidikan Tinggi

Minggu, 19 Januari 2020
Suasana penandatangan kerja sama mencakup layanan pendidikan bagi kalangan PMI yang berminat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui paket kuliah jarak jauh di Universitas Terbuka, Sabtu (18/1/2020).

Madinah, Sumselupdate.com – Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah terus berupaya membuka akses seluas-luasnya ke layanan pendidikan bagi WNI, khususnya kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di wilayah akreditasinya.

Salah satunya adalah melalui perluasan kerja sama dengan kelompok belajar (Pokjar) yang berada di Madinah.

Perluasan kerja sama tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan naskah kerja sama antara KJRI Jeddah yang diwakili oleh Pelaksana Fungsi (PF) Pensosbud-1, Agus Muktamar, dan dr Djujan selaku koordinator Pokjar di Madinah.

Kerja sama ini mencakup layanan pendidikan bagi kalangan PMI yang berminat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui paket kuliah jarak jauh di Universitas Terbuka (UT).

Prosesi penandatanganan yang berlangsung Sabtu (18/1/2020) di Madinah dengan disaksikan oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, Kepala Kanselerai KJRI Jeddah, Ahmad Syofian, PF Pensosbud-2, Tubagus Nafia, dan BPKRT-1, Mochamad Saeful Burhanudin.

Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter di sebuah rumah sakit di Madinah, dr Djujan menyisihkan waktunya untuk membantu pendidikan anak-anak Mukimin Indonesia yang bermukim di Madinah dengan mengasuh program kejar paket.

Kini kesibukannya bertambah setelah dipercaya masyarakat dan KJRI Jeddah untuk mengelola program kuliah jarak jauh UT bagi para PMI yang berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

“Kami berharap terus mendapat support (dukungan) dari Bapak Konjen dan Pensosbud, sehingga semakin banyak masyarakat yang memperoleh informasi akses pendidikan,” ujar dr Djujan.

Dalam sambutannya usai penandatanganan kerja sama,  Konjen RI Jeddah mengungkapkan harapannya agar para peserta program UT yang umumnya adalah kalangan PMI tidak saja memperoleh ilmu dan gelar, tapi juga dapat memperbaiki nasib saat kelak kembali ke tanah air, yaitu memutus rantai kemiskinan.

“Salah satu alasan mengapa mereka terjun ke dunia informal adalah masalah pendidikan,” ucap Konjen.

Konjen lebih lanjut menyatakan akan terus mendukung program layanan pendidikan bagi WNI yang telah dirintis dan diperjuangkan pimpinan sebelumnya.

Namun demikian, Konjen mengharapkan agar kegiatan belajar jarak jauh berjalan dalam koridor aturan yang berlaku sehingga berlangsung aman dan sukses.

Disebutkan Agus Muktamar, bahwa perjanjian kerja sama antara KJRI Jeddah dan Pokjar Madinah merupakan turunan dari perjanjian induk KJRI Jeddah dengan Rektor UT pada 18 oktober 2019.

Salah satu dari butir perjanjian tersebut adalah sosialisasi Program UT di Wilayah Akreditasi KJRI Jeddah. (rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.