Pagaralam,Sumselupdate.com – Kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini hampir membuat seluruh petani pengolah sawah di Kota Pagaralam terancam kehilangan mata pencaharian.
Seperti yang dialami petani di Dusun Tanjung Menang, Kelurahan Prahu Dipe, Kecamatan Dempo Selatan, dimana sekitar 30 hektar sawah warga setempat dipastikan gagal panen akibat kekeringan.
Hengki Tornando, warga setempat yang juga Ketua Kelompok Tani Tunas Mandiri menuturkan padi tanaman petani rata-rata sudah berumur 30 hingga 70 hari dan dipastikan layu dan mati akibat kondisi ini.
Dijelaskan Hengki, para petani di dusunnya hanya bisa pasrah dengan kondisi ini lantaran kondisi irigasi di kawasan pertanian mereka juga ikut mengering.
“Mau bagaimana lagi pak,lahan dan tanaman kami sudah dipastikan tidak bisa di olah lagi,” keluhnya sembari menyampaikan akibat kondisi ini petani diperkirakan merugi hingga ratusan juta rupiah.
Sementara itu Ronal dan Noveri Arizal Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat menanggapi keluhan ini telah melakukan pengamatan dan survey lapangan dan telah membuat laporan terhadap kondisi namun untuk tindakan maupun penanganan tetap akan berkoordinasi dengan pihak lain semisal Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan irigasi.
“Sudah survey lapangan, namun memang irigasi di kawasan ini masih irigasi biasa dan memang diperlukan pembangunan irigasi beton supaya bisa menjangkau sumber air untuk mengairi kawasan persawahan ini,” jelasnya. (ric)