Ibu Korban Dugaan Malapraktik Oknum Bidan di Palembang : Pak Kapolda Tolong Bantu Anak Saya

Sabtu, 10 Agustus 2024

Laporan, Diaz Erlangga

Palembang, Sumselupdate.com- Kondisi terkini dari B (13) seorang pelajar SMP di Sukarami Palembang yang diduga menjadi korban malapraktik dari oknum bidan, yang menyebarkan kedua matanya nyaris terlepas dan sekujur tubuh muncul ruam hingga kini belum dapat melihat.

Bacaan Lainnya

B (13) saat ini hanya mendapatkan perawatan berupa obat tetes mata dan salep untuk kulitnya yang mengalami ruam merah.

Padahal menurut ibunya, Nila Sari (43) kedua bola mata anaknya tersebut alami kerusakan serius terlebih anaknya ini juga membutuhkan donor kornea mata akibat kerusakan yang terjadi.

“Sebetulnya saya tidak minta apa-apanya hanya ingin supaya kondisi anak saya bisa kembali normal. Saya disini hanya meminta pertanggungjawaban, tolong difikirkan nasib dan masa depan anak saya jika kondisinya dibiarkan seperti ini,” ucap Nila dengan mata berkaca kaca lantaran tak kuasa membayangkan nasib anaknya jika tak mendapatkan tindakan perawatan yang serius, Sabtu (10/08).

Untuk itu, diapun memohon agar Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK dapat memperhatikan kasus pelaporan yang dibuatnya ke Polda Sumsel.

“Saya mohon Pak Kapolda, tolong diusut tuntas dan mohon bantuannya perhatikan juga nasib anak kami. Saat ini bola matanya nyaris copot akibat bengkak usai meminum obat-obatan dari Bu Bidan,” pinta Nila yang tak kuasa menahan isak tangisnya.

Ratapan Nila sepertinya wajar, mengingat saat ini dia sebagai single parent (orang tua tunggal,red).

Dengan kerja serabutan, wanita asal Lubuklinggau yang sudah berpisah sejak beberapa tahun silam dengan suaminya ini harus menghidupi ketiga putra putrinya itu.

“Saya disini ngontrak tidak punya rumah, kerja juga serabutan. Saya dengar kalau mau donor kornea minimal dibutuhkan uang tak kurang dari Rp300 juta, darimana yang sebanyak itu, pak saya bingung juga, sementara sampai saat ini pasca operasi anak saya juga harus bolak-balik untuk rawat jalan,” keluhnya seraya menghela nafas panjang.

Sebelumnya, Oknum bidan AG terlapor dalam kasus dugaan malapraktik yang dialami seorang pelajar SMP di Sukarami Palembang sempat menjalani mediasi dan menawarkan ganti rugi sebesar Rp 15 juta.

Oknum bidan AG itu menawarkan Rp 15 Juta kepada Nila Sari ibu dari Berlian (13) sebagai bentuk ganti rugi biaya pengobatan yang nyaris alami kebutaan.

Mediasi tersebut berlangsung di Kantor Lurah Sukarami, Kecamatan Sukarami Palembang selama kurang lebih 2 jam, pada Kamis (08/08).

Tawaran bidan AG dalam mediasi itu ditolak mentah mentah oleh ibu korban yang merasa tak setimpal dengan resiko kebutaan dialami Berlian yang diduga lantaran mengkonsumsi obat yang diberi oleh bidan AG.

Ibu korban dugaan malapraktik tersebut tetap pada pendiriannya untuk menuntut oknum bidan A ke jalur hukum.

“Kami tetap pada pendirian kami, menuntut AG ke polisi, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” jelas Ibu korban, usai pertemuan mediasi yang digelar di Kantor Lurah Sukarami Palembang.

Nila menyebut resiko kebutaan lantaran kornea mata dari kedua bola mata berlian alami kerusakan bahkan nyaris lepas.

“Bayangkan saja, kedua kornea mata anak saya itu rusak. Solusinya diganti dengan kornea mata yang baru atau buatan, dengan biaya sekitar Rp300 juta. Secara manusiawi dan logika, tidak masuk akal,” terangnya.

Saat pertemuan mediasi itu berlangsung bidan AG mengaku dirinya hanya sanggup memberikan uang kemanusiaan sebesar Rp15 juta dan kendaraan operasional selama biaya pengobatan dijalani Berlian.

“Saya sanggup membantu Rp15 juta, jika korban membutuhkan kendaraan operasional saya menyanggupi untuk menyediakannya. Namun, jika lebih dari itu, kami tidak sanggup, saya gaji pas-pasan, suami bahkan tidak menerima gaji,” ujarnya.

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.