Dua Bulan Terakhir Tujuh Warga Jadi Korban Keganasan Harimau Sumatera

Sabtu, 28 Desember 2019
Ilustrasi

Muaraenim, Sumselupdate.com — Tewasnya Sulis (30) warga Talang Tinggi Kecamatan Panangenim, Muaraenim, Jumat (27/12/2019) yang diduga dimangsa Harimau Sumatera menambah daftar korban keganasan hewan yang dilindungi negara ini.

Dari catatan Sumselupdate.com dalam dua bulan terakhir sudah tujuh warga diduga diterkam hewan buas ini, di mana lima di antaranya meninggal dunia dengan kondisi menggenaskan.

Bacaan Lainnya

Serangan mematikan paling teranyar diduga dialami Asfani alias Aswandi (57), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi sangat memilukan tergeletak tak jauh dari pondok kebun kopinya, Minggu (22/12/2019).

Saat ditemukan jasad korban sudah terpisah dan terpotong beberapa bagian. Hingga almarhum dibawa ke rumah sakit bagian dada korban belum ditemukan.

Sebelumnya hewan buas ini juga menewaskan Mustadi (55), warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim. Mustadi tewas dengan luka tercabik-cabik diterkam harimau saat berada di hutan wilayah Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan pada Kamis (12/12/2019).

Korban lainnya, Yudiansyah Haryanto (40), warga Dusun Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam.

Korban ditemukan aparat dan masyarakat pada 5 Desember 2019 lalu dengan kondisi tubuh Yudiansyah Haryanto yang akrab disapa Yanto ini, sangat menggenaskan.

Selain isi perut sudah tidak ada lagi, paha dan kaki korban sudah kelihatan tulang. Pada tubuh korban juga kelihatan tulang rusuknya, dan kepala korban sudah dalam kondisi tak bisa dikenali lagi.

Sebelum Yanto, serangan harimau juga dialami Irfan (22), warga Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Irfan menderita luka berat dan cukup parah setelah diterkam harimau di dekat pemukiman warga yang tinggal di kawasan kebun teh Gunung Dempo Kota Pagaralam.

Peristiwa yang menimpa warga Sekayu ini terjadi pada Jumat (15/11/2019), sekitar pukul 20.30 WIB.

Dua hari kemudian tepatnya pada 17 November 2019, serangan harimau kali ini dialami Kuswanto (28), warga Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat.

Korban meninggal dunia diterkam saat sedang merumput (baca: menyiangi rumput) di kebun kopi. Kuswanto menemui ajal setelah lehernya diterkam harimau.

Sedangkan kejadian lainnya menimpa Marta Rulani (24) bin Alfian, warga Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam.

Korban diterkam harimau di bagian paha sebelah kanan dengan luka gigitan dan cakaran kuku hewan buas tersebut. Beruntung korban selamat dari maut.

Peristiwa menggegerkan warga Kota Pagaralam ini terjadi, Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09 00. Serangan hewan buas ini saat korban sedang menyiangi rumput di kebun kopi.

Teror hewan buas yang dilindungi negara ini membuat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah X Dempo dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, turun tangan.(azw/ric)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.