Detik-detik Eksekusi Mati Dilaksanakan Dinihari Nanti Mulai Terasa

Kamis, 28 Juli 2016
Ilustrasi

Cilacap, Sumselupdate.com –Sejumlah jaksa eksekutor, rohaniwan yang akan melaksanakan eksekusi 14 terpidana mati sudah masuk ke Dermaga Wijaya Pura untuk menuju ke Pulau Nusakambangan. Mereka tiba di Dermaga Wijaya Pura sekitar pukul 18.15 WIB.

Pantauan detikcom jaksa eksekutor naik dengan menggunakan bus milik Pertamina. Selain itu ada dua minibus yang membawa rombongan jaksa ikut turun di dermaga.

Masuknya jaksa eksekutor menandakan pelaksanaan eksekusi tinggal dalam hitungan jam. Penjagaan di area dermaga juga semakin diperketat.

Selain jaksa eksekutor, sekitar pukul 18.48 WIB kembali masuk sebuah bus Simbrani yang mengangkut Tim DVI dari Polda Jateng dan perwakilan keluarga masuk ke Dermaga Wijaya Pura.

Advertisements

Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro mengatakan, belum mengetahui kapan pelaksanaan eksekusi. “Ditunggu saja,” katanya.

Dari pantauan, sempat terlihat pula Romo Carolus Burrow, rohaniwan dari Kristen Katolik sempat dikawal sejumlah petugas kepolisian masuk ke dalam Dermaga Wijayapura.

Malam ini, langit Nusakambangan terlihat mendung. Angin cukup kencang berhembus di sekitar Dermaga Wijayapura dan hujan sempat turun di sore harinya.

Tanda-tanda bakal dilaksanakannya eksekusi mati terhadap 14 terpidana mati, Jumat (29/7) dinihari dibenarkan Kepala Sub Bagian Humas Polres Cilacap, Ajun Komisaris R Bintoro. “Iya, iya,” kata R Bintoro.

Pelaksanaan eksekusi mati tersebut ternyata menjadi perhatian dunia. Media-media asing turut menyorotinya, mulai dari Asia, Inggris hingga Eropa.

Indonesia prepares to send 14 to the firing squad” menjadi judul artikel media Amerika ternama, CNN. Dalam artikel tersebut, diangkat persiapan menjelang eksekusi mati.

“Menurut Jaksa Agung RI, Indonesia akan mengeksekusi narapidana narkoba pekan ini…,” demikian tulis CNN yang dikutip Liputan6.com ,Kamis (28/7/2016).

Media Australia SBS.com.au memberikan tajuk pembahasan terkait hal itu, dengan ‘Indonesian executions risk ‘innocents’.

The Straits Times membahas langkah RI menolak permohonan internasional untuk menghentikan hukuman mati itu, melalui ‘Indonesia rejects international pleas to halt executions‘. Sejalan dengan pemberitaan dari Aljazeera dalam artikel berjudul ‘Ignoring appeals Indonesia plans to execute 14‘.

The group of mostly foreigners will be put to death for drug crimes in the country’s third round of recent executions,” tulis Aljazeera.

Sementara Reuters membahas tentang langkah hukuman mati yang dianggap membahayakan pekerja migran, dengan judul artikel ‘Indonesian drug convict facing death row highlights risks to migrant workers: campaigners’.

Dari Inggris, media The Guardian memuat artikel ‘Indonesia ready to execute 14 this week despite doubts over prisoners’ guilt‘ menyebutkan bahwa warga negara asing yang dieksekusi mati berasal dari Nigeria, Pakistan, India and Afrika Utara.

Dalam eksekusi mati jilid III kali ini, setidaknya ada 14 terpidana kasus narkoba di dalam daftar. Di antaranya empat warga negara Indonesia yaitu Freddy Budiman, Agus Hadi, Pujo Lestari dan Merri Utami.

Sedangkan untuk warga negara asing ada 10 orang, yakni Ozias Sibanda asal Zimbabwe, Obina Nwajagu asal Nigeria, Fredderikk Luttar asal Zimbabwe, Humprey Ejike asal Nigeria, Seck Osmane asal Nigeria.

Kemudia, Gurdip Singh asal India, Michael Titus asal Nigeria, Okonkwo Nongso Kingsley asal Nigeria, Eugene Ape asal Nigeria, dan Zulfiqar Ali asal Pakistan. (hyd)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.