CEO Google Mengingatkan Dunia Soal Bahaya Kehilangan Data Pribadi

Kamis, 23 Januari 2020
CEO Google, Sundar Pichai. Foto: Denis Balibouse/Reuters

Jakarta, Sumselupdate.com – CEO Google, Sundar Pichai mengingatkan dunia soal bahaya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dirinya pun mengakui merasakan ketakutan akan kehilangan privasi dan penyalahgunaan data pribadi

Kondisi ini cukup ironi mengingat Google yang dipimpinnya itu merupakan salah satu produsen teknologi AI terbesar di dunia. Namun, apa yang ia tekankan di sini adalah isu pada developer AI yang tidak terverifikasi.

Mereka menjadi salah satu sumber utama masalah deepfakes alias memanipulasi manusia menggunakan AI hingga penyalahgunaan data pribadi untuk tindakan kriminal.

Ia juga mencatat soal bagaimana para konsumen teknologi sudah terbuai dengan kemudahan yang diberikan oleh elite teknologi lewat produk-produknya, mulai dari layanan komunikasi hingga kemampuan deteksi kanker payudara sejak dini. Karena sebenarnya, ada banyak bahaya yang mengintai di dalamnya.

Advertisements

“Internet memang memudahkan kita semua untuk terkoneksi dengan siapa pun dan informasi apa pun dari mana pun, tapi kita juga akan lebih mudah terekspos dengan misinformasi yang semakin mudah menyebar,” tulis pemimpin Google itu di Financial Times.
Untuk menangani masalah itu, Pichai merekomendasikan pengembangan proposal untuk regulasi penggunaan AI. Upaya ini juga membutuhkan sinergi dari setiap negara di seluruh belahan Bumi, sehingga harus ada kesepakatan soal nilai-nilai regulasi itu.

Intinya, ia menekankan aturan penggunaan AI harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan dan keadilan untuk menyeimbangkan potensi manfaat dan bahaya perkembangan teknologi.

Machine learning bekerja dengan mengolah data aktivitas pengguna sehingga menghasilkan algoritma yang relevan dengan para penggunanya. Hal ini dilakukan oleh Facebook pada platform media sosialnya, dan juga Instagram.

Tidak hanya CEO Google yang sudah berupaya untuk menjadikan teknologi sebagai industri yang lebih sehat ke depannya. Perusahaan e-commerce raksasa, Amazon, juga sudah mengembangkan proposal aturan legislatif soal penggunaan teknologi macam pengenalan wajah.

Perusahaan milik Jeff Bezos itu juga mengundang perusahaan lain untuk bergabung dan menjalani peran mereka masing-masing untuk menegakkan peraturan bagi industrinya sendiri. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, tentu ini akan menjadi kekuatan untuk memberikan kesejahteraan bagi para konsumen teknologi. (rns)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.