BIN Dinilai Tak Siap Hadapi Tantangan di Era Digital

Sabtu, 10 September 2016
Ilustrasi hacker

Jakarta, Sumselupdate.com – Peneliti PARA Syndicate, Fahri Huseinsyah, menilai Badan Intelijen Negara (BIN) masih belum siap menghadapi permasalahan era digital saat ini.

Ini disebabkan berbagai permasalahan di Indonesia yang bersumber dari internet masih sulit diantisipasi oleh BIN.

“BIN belum siap. Saya membahasakannya sebagai kegagapan BIN, baik dari sisi kinerja dan organisasinya,” ujar Fahri usai diskusi ‘Pergantian Kepala BIN: Reformasi Intelijen dan Kontestasi Sipil-Militer’ di Jakarta, Jumat (9/9) seperti dikutip dari laman Kompas.com.

Fahri mencontohkan, perekrutan simpatisan dan anggota ISIS di Indonesia sebenarnya banyak terjadi melalui media sosial.

Advertisements

Mereka biasanya diprovokasi dengan berbagai post yang mengandung unsur SARA. Ancaman dari media sosial ini, menurut Fahri, belum dapat diantisipasi secara baik oleh pihak BIN.

Inilah yang membuat mereka berani melakukan tindakan terorisme, baik secara individu maupun kelompok.

“Itu kan kajian tidak mendalam. Ada orang yang tidak memiliki dasar kemudian dikompori lewat postingan-postingan. Itu menjadi motivasi mereka melakukan tindakan secara individu,” ucap Fahri.

Menurut Fahri, perlu adanya pemfokusan dari BIN agar mampu mengantisipasi ancaman digital ini. Selain itu, pemfokusan di ranah digital ini juga dilakukan agar tidak adanya pembocoran informasi rahasia BIN.

“Makanya atensi BIN untuk mereformasi menuju era digital itu penting juga. Kalau kita lihat di negara maju, kita lihat CIA, MI6 sudah konsen di cyber war,” ucap Fahri. (adm3)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.