Palembang, Sumselupdate.com – Mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), tiga anak muda asal Kota Palembang berhasil masuk untuk berlaga di Miss Tionghoa Indonesia 2025 pada September mendatang.
Ketiganya adalah Wihel Seraphine Korompis (14), Jillian Shefanie Liandra (21), dan Britney J Chandra (10).
Kompetisi Miss Tionghoa Indonesia adalah ajang beauty pageant yang secara khusus mewadahi komunitas Tionghoa di Indonesia. Kompetisi ini menjadi ajang menyatukan budaya di tengah keberagaman.
Ketiga Miss Tionghoa Indonesia Sumsel ini akan menginformasikan bagaimana budaya Tionghoa yang begitu kental membaur dengan damai di Kota Palembang.
Seperti yang diungkapkan Miss Tionghoa Indonesia, Jillian Shefanie Liandra, di Sumsel khususnya di Kota Palembang, budaya Tionghoa sangat kental. Namun di kalangan anak muda Tionghoa, makin banyak yang tidak mengenal budaya Tionghoa.
“Terjadinya rasisme karena ketidaktahuan, mereka bukan rasis tapi karena tidak kenal, sharing jadi lebih harmonis,” kata lulusan SMK Negeri 3 Palembang ini.
Menjadi Miss Tionghoa Indonesia Sumsel menjadi motivasi tersendiri bagi Jillian untuk memotivasi generasi muda lainnya.
Ajang ini pun menjadi motivasi untuknya untuk mengambil kesempatan apapun semasa muda yang positif.
“Pada ajang Miss Tionghoa Indonesia di Jakarta nanti tentu saja menargetkan menjadi The Winner untuk mengharumkan nama Sumsel,” kata gadis yang bekerja sebagai translater Mandarin di perusahaan logistik ini.
Sama halnya dengan Wihel dan Britney. Memberikan yang terbaik untuk Sumsel sebagai generasi muda Kota Palembang berketurunan Tionghoa.
“Tujuan saya melestarikan budaya Tionghoa di Sumsel, dan menginspirasi anak-anak seusia saya. Semoga bisa membawa nama baik Sumsel ke tingkat nasional,” kata siswa kelas 5 SD Ignatius Global School (IGS) Palembang ini.
Bersaing dengan provinsi lainnya di Indonesia, Wihel mengaku sudah mempersiapkan sejak 5 bulan lalu dengan memperbaiki publik speaking, catwalk, mempelajari budaya Tionghoa untuk event di Jakarta Oktober/ November nanti.
“Yang akan diangkat di tingkat nasional nanti seni tarian, alat musik Mandarin,” kata siswa aktif di Sekolah Rising Star Indonesia (RSI) Palembang ini.
“Peserta tak hanya sekadar adu kecantikan fisik, tetapi yang tak kalah penting adalah ‘inner beauty’ yang disajikan dalam bentuk ketrampilan dan eksplorasi seni budaya lokal maupun akulturasi,” kata Founder Miss Tionghoa Indonesia Roy E Mahieu.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan diwakili Kepala Bidang Destinasi Vita Sandra mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel pada dasarnya mendukung pemilihan pageant. Pemerintah memberikan dukungan agar acara seperti ini punya makna dan muatannya yang positif.
“Kami ingin mengembangkan kebudayaan Sumsel lebih baik. Pariwisata tidak lepas dari kebudayaan, jadi para peserta ini bisa mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Sumsel agar lebih dikenal,” jelasnya.
(**)