Jakarta, Sumselupdate.com — Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, ucapan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebutkan turun gunung lantaran ada indikasi Pemilu 2024 akan dipaksakan dua pasangan calon saja, bukan untuk komsumsi publik. SBY berbicara di ruang tertutup hanya untuk internal partai.
“Sebetulnya tidak perlu ada yang harus pasang badan dan memperdebatkan itu. Karena ucapan SBY itu sebagai pendiri, penggagas, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan orang tua kami. Dia berbicara kepada kami anak-anaknya,” ujar Herman di ruangan Media Center DPR Jakarta, Kamis (29/9).
Menurut Herman, jika Pemilu 2024 hanya diikuti dua pasangan calon berpotensi terjadinya polarisasi di tangah masyarakat. Ancaman kegaduhan terbuka lebar sebagaimana terjadi pada Pemilu sebelumnya. Itu sebab dia berharap Pemilu 2024 bisa diikuti tiga atau empat pasangan. Selain menghindari polarisasi, masyarakat lebih banyak pilihan.
“Memang dua pasangan juga demokratis dan tidak melanggar aturan, hanya saja kita ingin Pemilu terlaksana dengan baik dan lancar tanpa harus menebar isu SARA, ras dan agama, “jelas Herman.
Anggota DPR Masinton Pasaribu mengatakan, kecurigaan SBY yang menyebutkan mereka memaksakan dua pasangan calon untuk Pemilu 2024 menimbulkan polemik di masyarakat. Karena yang disebutkan mereka itu tidak jelas ditujukan kepada siapa.
“Kalau dikatakan dua pasangan calon sebagai kecurangan, sangat tidak relevan, karena presidential threshold diatur undang-undang, apalagi undang-undang 20% dibuat DPR RI, Partai Politik dan Pemerintah.
Kalau kita pengen mencalonkan, ayo raih dukungan rakyat, bekerja keraslah meraih dukungan rakyat. Sehingga kita tidak menyalahkan produk yang kita buat sendiri,”tutur Politisi PDIP tersebut. (duk)