Penulis : Dr. Derriansya Putra Jaya, M.Si
Akademisi Pemerhati Penyiaran dan Content Creator Sumatera Selatan
Beberapa hari yang lalu masyarakat Kota Palembang dikejutkan dengan munculnya pemberitaan di media sosial terkait tayangan video yang dibuat Content Creator “Willie Salim”, yang menayangkan hilangnya masakan rendang yang diambil orang dalam waktu sekejap saja di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB).
Pro-kontra pandangan masyarakat banyak bermunculan terhadap tayangan video tersebut. Jika kita melihat dan menganalisa Content Creator tersebut jelas-jelas dapat dikatakan menyindir masyarakat Kota Palembang khususnya lokasi tayang video tersebut di wilayah pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) yang terkesan tidak aman dan nyaman karena adanya tindakan kriminal misal barang yang hilang atau premanisme.
Seperti Kita ketahui bahwa Pelataran Benteng Kuto Besak merupakan bagian Cagar Budaya dan tempat wisata Air yang harus dilestarikan dan diberikan nilai-nilai edukatif yang berkualitas serta dapat mengajak masyarakat lokal dan internasional untuk berkunjung di wilayah tersebut, sehingga memiliki dampak yang sangat baik bagi titik pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang.
Dalam membuat content Platform Digital, hendaknya Content Creator harus menanamkan rasa etika yang tinggi dalam penyajiaan tayangan baik video ataupun lainnya serta memiliki kualitas kontent yg baik, yang bersifat mengangkat khasanah kearifan lokal suatu wilayah dan culture masyarakat yang positif khususnya Masyarakat Kota Palembang.
Dengan begitu maka tayangan content creator tidak hanya fokus kepada bisnis Platform Digital dan orientasi pada pendapatan yg lebih di era Digitalisasi namun melalui media sosial juga dapat memberikan bermanfaat yang baik bagi masyarakat banyak. Misalnya bisa saja menayangkan ciri khas makanan palembang yang enak dan banyak jenisnya di lokasi cagar budaya dan tempat wisata.
Terkait lokasi tayangan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) harusnya Conten Creator berkoordinasi dengan Pemerinta Kota Palembang dalam hal ini Dinas Pariwisata apakah diizinkan atau tidak sehingga memiliki legalitas yg jelas terkait tempat tayangan di Benteng Kuto Besak (BKB).
Isu Digitalisasi dan technolgy memang merupakan bagian yang tidak bisa dihindarkan dak akan aelalu berhadapan dengan masyarakat banyak dalam setiap tatanan kebidupan, apalagi Tahun 2045 negara kita bercita-cita menjadi Indoesia Emas yang menuntut kita harus cerdas dan berkualitas dalam membuat suatu tayangan yang berorientasi pada bisnis dan pendapatan masyarakat khususnya rekan-rekan Content Creator yang merupakan kekuatan Fundamental ekonomi Digital Indonesia. (**)